Hati-Hati dengan AMIN! Jangan-jangan Selama Ini Kita Salah Melafalkan!

Gambar Ilustrasi Muslim yang Sedang Melaksanakan Sholat (pexels.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Umat muslim diperintahkan untuk menunaikan ibadah sholat yaitu lima kali dalam sehari sebagai sholat wajib atau sholat fardhu.

Perintah sholat datang dengan sangat berkesan, berbeda dengan perintah lainnya, karena perintah sholat ini turun berkenenaan dengan kisah perjalanan nabi yang biasa kita kenal dengan Isra Mi’raj. Sholat juga merupakan ibadah utama bagi umat muslim, karena ia merupakan tali penghubung hamba dengan Rabb-nya.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan imam Muslim, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Yang pertama kali dihisab dari seseorang pada hari kiamat adalah sholat”, sehingga kita harus berhati-hati dalam melaksanakan ibadah sholat.

Baca Juga:  Menyeimbangkan Antara Ibadah dan Tanggung Jawab di Bulan Ramadan

Setiap gerakan dan bacaan dalam sholat harus kita perhatikan dengan seksama, apakah sholat kita benar-benar bisa diterima di sisi Allah SWT.

Bahkan dalam hal kecil sekalipun, seperti melafalkan ‘amin’ setelah bacaan surat Al-Fatihah, walaupun hukumnya bukan fardhu ‘ain, namun tetap menjadi bagian rangkaian ibadah sholat yang dianjurkan.

Namun masih ditemukan beberaapa orang yang masih salah dalam melafalkan ‘amin’ yang mana kesalahan tersebut dapat berakibat pada kesalahan makna.

Kata ‘amin’ berasal dari bahasa arab, sehingga dalam memahami perbedaan makna pada macam-macam ‘amin’ diperlukan pengetahuan mengenai bahasa arab.

Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai macam-macam lafal ‘amin’, perbedaan maknanya dam bagaimana penggunaannya.

Baca Juga:  Mana yang lebih utama, shalat tarawih atau ba’diyah isya?
  1. Amin (huruf hamzah dibaca pendek dan mim dibaca pendek)

Kata ini merujuk pada perintah atau merupakan kata perintah yang bermakna ‘amankanlah’. Kata ini berasal dari kata أَمِنَ – يَأْمَنُ yang memiliki makna aman.

  1. Aamin (huruf hamzah dibaca panjang dan huruf mim dibaca pendek)

Makna Aamin yang kali ini adalah “percayalah”, sama dengan amin sebelumnya, kata ini merupakan kata perintah (fi’il amr) yang diambil dari kata- يُؤْمِنُ  آمَنَ yaitu percaya atau beriman.

  1. Amiin (huruf hamzah dibaca pendek dan huruf mim dibaca panjang)

Yang ketiga ini, berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, kata ini merupakan kata sifat dan memiliki arti ‘jujur’.

  1. Aamiin (huruf hamzah dibaca panjang dan huruf mim dibaca panjang)

kata amin yang keempat ini memiliki makna permohonan kepada Allah, yaitu ‘kabulkanlah’.

Sehingga, kata ‘amin’ yang paling tepat digunakan setelah imam membacakan surat Al-Fatihah adalah Aamiin, yang mana huruf hamzah dibaca panjang dan begitu juga huruf mim-nya.

Baca Juga:  Mana yang lebih utama, shalat tarawih atau ba’diyah isya?

Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan lafal ‘amin’, kita akan lebih berhati-hati dalam menggunakannya agar tidak terjadi kekeliruan makna dan maksudnya.

Oleh karena itu, ayo jangan asal mengucapkan padahal kita belum tentu sesuai dengan yang kita ucapkan dan lafalkan.

Terlebih ini merupakan bagian dari rangkain ibadah sholat, yang mana kita lakukan untuk beribadah kepada Allah, sehingga kita tidak boleh asal-asalan.

Mari kita lebih perhatikan semua ibadah yang kita persembahkan untuk Allah, agar kedepannya kita bisa terhindar dari kesalahan dan menjadi lebih baik lagi. Wallahu ‘alam bisshowab. [Pranita Wulan Andini]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post