Almuhtada.org-Siapa sih yang tidak ingin hidup Bahagia? Semua orang pasti mendambakan hidup yang Bahagia dan tenang. Namun tidak semua orang tau bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia dibekali hati nurani sebagai penentu kebaikan dan keburukan”. Untuk itu kita harus pandai-pandai menjaga hati karena akan berpengaruh ke semuanya. Melapangkan dada adalah salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan supaya bisa menerima cahaya iman.
Kebahagiaan tidak dapat dihitung secara pasti. Kadar kebahagiaan tiap orang pun berbeda beda. Manusia tidak akan bisa merasakan kebahagiaan jika dirinya penuh dengan dengan keinginan dan kurang bersyukur dengan yang ia miliki. Orang tersebut merupakan orang yang kufur nikmat, yang telah Allah cabut nikmat darinya dan tidak akan pernah merasa puas. Allah berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ٥٨
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus: 58).
Ali bin Abi Thalib, sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad saw memberi nasihat untuk menjauhi tujuh perkara yang akan membuat hidup jadi terasa lebih nyaman, hati tenang, dan hidup bahagia. Selain itu, kehormatan dan agama juga akan tetap terjaga. Lalu, apa saja nasihat tersebut?
- Jangan meratapi masa lalu
Masa lalu merupakan masa yang sudah kita lewati. Masa lalu bukanlah untuk diratapi tapi untuk direnungkan dan dijadikan pembelajaran. Betapa ruginya seseorang yang menghabiskan waktunya hanya untuk meratapi sesuatu yang telah berlalu.
- Jangan memikirkan sesuatu yang belum terjadi
Tidak ada manusia yang mengetahui masa depannya akan seperti apa. Kunci untuk hidup bahagiayaitu jangan memikirkan sesuatu yang belum terjadi karena hal tersebut dapat memunculkan rasa stress, risau, dan akan berpengaruh terhadapikiran karena memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Selain itu, kita juga akan kehilangan moment yang sedang terjadi.
- Jangan menghina orang lain
Menghina orang lain artinya juga menghina ciptaan Allah. Daripada menghina orang lain, lebih baik muhasabah diri terebih dahulu, apakah kita layak menghina orang yang bahkan kita memiliki sesuatu yang ada pada diri orang lain. Selain itu, mengina orang lain dapat memutuskan tali silaturahmi dan malah akan menimbulkan perpecahan. Untuk mencapai hidup bahagia, maka jauhilah diri kita dari menghina orang lain.
- Jangan meminta balasan
Saat kita membantu orang lain maka janganlah mengharapkan imbalan ataupun balasan. Karena hal tersebut dapat menjatuhkan harga diri. Lebih parahnya lagi, orang ain akan menganggap kita tidak jauh berbeda dngan pengemis di jalanan. Perlu diketahui bahwasanya jika kita mnolong orang lain, pasti Allah sudah menetapkanbalasan yang setimpal bagi mereka yang menolong.
- Jangan tamak
Sebisa mungkin kita harus menjaga pandangan dan mengendalikan nafsu kita. Jangan bersifat tamak dan ingin memiliki semua hal terutama yang belum kita punya. Beljalah Ikhlas dan Syukur sehingga hidup akan senantiasa terasa terpenuhi dan tercukupi.
- Jangan marah dengan orang yang tampak tenang
Lebih tepatnya yaitu jangan membuat marah atau gaduh kepada orang yang tidak melkukan kesalahan kepada kita. Karena hal tersebut sama saja dengan kita membangunkan singa dari tidurnya. Namun bukan berarti kita boleh marah dengan orang membuat kita jengkel atau kesal. Alangkah lebih baiknya kita memaafkan mereka dan tidak menaruh emosi. Allah saja maha pemberi maaf, masa makhluknya tidak.
- Jangan memuji orang yang tak sadar diri
Hindari memuji orang secara berlebihan hingga mereka merasa sombong. Karena orang yang tak sadar diri jika dipuji akan semakin menjadi jadi. Maka jika ingin hidup Bahagia, memujilah orang lain dengan sewajarnya.
Itulah nasihat dari Ali bin Abi Thalib mengenai cara hidup bahagia dan agar hati tetap tentram.[]Alya Rosadiana
Editor : Ahkmad Maulana Marzuki