Refleksi Diri – Apakah Kita Sudah Bersabar?

(pinterest.com - almuhtada.org)

Apakah kamu pernah mendengar kisah tentang kesabaran?

Dia yang kehilangan ayahnya sebelum ia dilahirkan.

Dia yang kehilangan ibunya di usia 6 tahun.

Dia yang kehilangan kakeknya di usia 8 tahun.

Dia kehilangan istrinya Khadijah yang satu-satunya percaya kepadanya ketika orang lain tidak percaya.

Dia yang melilitkan kain berisi batu di perutnya untuk menahan rasa lapar.

Dia yang dilempari batu ketika ingin berdakwah.

Tahukah kamu siapa yang sedang aku bicarakan?

Beliau Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Apakah kita sudah bersabar? Apa arti sebuah kesabaran itu?

Sabar adalah kemampuan untuk menahan diri, emosi, dan keinginan, serta tidak mengeluh dalam situasi yang sulit. Sabar juga diartikan sebagai sikap tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu oleh hawa nafsu.

Dalam surat Al Baqarah ayat 155-157, dijelaskan ;

“Allah akan memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah, dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar”

Sabar bukan hanya sekedar menahan diri dari godaan atau kesulitan, tetapi juga tentang keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup, meskipun segala sesuatu tampak berat dan penuh tantangan.

Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepada kita contoh terbaik tentang bagaimana sabar dalam menghadapi cobaan hidup.

Beliau tidak hanya sabar dalam menghadapi penderitaan pribadinya, tetapi juga sabar dalam menjalankan dakwah dan mengajak para umat untuk beriman kepada Allah, meskipun banyak rintangan yang dihadapi, seperti penghinaan, penolakan, dan penganiayaan.

Baca Juga:  Perlu Tamparan Keras?

Kesabaran bukanlah hal yang mudah, karena sering kali kita ingin segera keluar dari kesulitan yang kita hadapi, sering kali kita ingin melampiaskan hal yang mengecewakan kita.

Namun, sabar mengajarkan kita untuk tetap teguh dan mempercayakan segalanya kepada Allah. Kesabaran juga mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik, meskipun kadang kita merasa dunia ini tidak adil atau terasa tidak berpihak kepada kita.

Melalui sabar, kita belajar untuk tidak mudah patah semangat, untuk tetap berusaha dan berdoa, serta untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.

Kesabaran, dalam pandangan Islam, adalah kunci untuk mencapai kedamaian batin dan keberhasilan dalam menghadapi segala ujian hidup.

Rasulullah mengajarkan kita bahwa sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi sabar adalah ketenangan dalam menjalani proses hidup, dengan keyakinan penuh bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya.

Maka, apakah kita sudah cukup sabar? Apakah kita sudah bisa menahan diri dan emosi dalam menghadapi kesulitan hidup?

Jika kita melihat pada teladan Nabi Muhammad SAW, kita akan mengerti bahwa sabar adalah anugerah yang tidak hanya menguatkan hati kita, tetapi juga membawa kita lebih dekat kepada Allah, yang Maha Mengetahui setiap langkah kita.

Dalam Al-Quran Surat An Nahl ayat 126;

وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.”

Baca Juga:  Menahan Amarah Dan Sabar

Ayat ini menekankan bahwa meskipun membalas dengan adil adalah suatu hak, namun kesabaran jauh lebih baik. Kesabaran dalam menghadapi cobaan dan perlakuan yang tidak adil dianggap sebagai tindakan yang lebih mulia dan lebih menguntungkan di sisi Allah.

Orang yang sabar akan mendapatkan ganjaran yang lebih besar dari Allah, yaitu pahala dan kebahagiaan yang tidak dapat diukur.

Sabar tidak hanya menghindari balas dendam, tetapi juga melibatkan pengendalian diri terhadap orang yang menyakiti kita. [Shokifatus Salamah]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post