Almuhtada.org – Doa adalah sebuah perjalanan jiwa. Ia adalah dialog tanpa batas dengan Sang Pencipta, melintasi ruang dan waktu. Dalam senyap atau lantang, doa melambangkan harapan dan ketundukan seorang hamba kepada Tuhannya.
Namun tidak jarang kita sering bertanya tanya, mengapa doa kita tidak kunjung dijawab oleh-Nya? Ada rahasia di balik terkabulnya doa, yaitu dengan memahmi syarat terkabulnya doa.
- Ikhlas memurnikan hari untuk-Nya
Doa merupakan bentuk ibadah. Bahkan dia merupakan bentuk ketaatan paling mulia. Maka hendaklah seorang hamba benar-benar berdoa mengharap kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah:
“Maka berdoalah kepada Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (QS. Al-Mu’min: 14) Ikhlas berarti menghadirkan hati yang sepenuhnya berharap pada ridha-Nya, tanpa teralihkan oleh keinginan duniawi atau makhluk lain.
- Bersabar dan tidak tergesa-gesa
Salah satu adab dalam berdoa yaitu selalu meminta dan tidak putus asa menanti jawaban. Ibnu Qayyim mengatakan bahwa diantara penghalang buah doa ialah manakala seorang hamba tergesa-gesa dan merasa akan lambat menerima jawaban, kemudian ia berputus asa dan tidak berdoa lagi. Ibarat orang yang menabur benih atau menanam tanaman, ia harus benar-benar merawat dan menyiramnya. Namun, ketika ia merasa akan lambatnya pertumbuhan dan tidak mendapat hasilnya, ia kemudian membiarkannya. Sehingga tidak akan menuai apa yang telah ditabur sebab perasaan akan lambatnya pertumbuhan.
- Membersihkan diri dari maksiat
Maksiat adalah penghalang utama terkabulnya doa. Bayangkan seorang yang berusaha mengetuk pintu langit, tetapi kuncinya karat oleh dosa. Taubat adalah cara membersihkan kunci itu. Sebagaimana ibarat seorang hamba yang berdamai dengan raja setelah lama bermusuhan, maka Allah pun lebih dekat kepada hamba yang bertaubat.
- Mencari Rezeki yang Halal
Hati yang bersih berasal dari makanan yang halal. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa doa seorang hamba dapat terhalang jika ia memakan yang haram. Oleh karena itu, menjaga diri dari harta dan makanan yang tidak halal adalah syarat mutlak terkabulnya doa.
- Berbaik sangka kepada Allah
Allah berfirman dalam hadits Qudsi:
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.”
Berdoa dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik adalah bentuk keimanan yang mendalam. Yakinlah, tidak ada doa yang sia-sia, hanya saja terkadang jawaban-Nya hadir dengan cara yang berbeda.
- Kehadiran Hati dalam setiap ucapan
Berdoalah dengan sepenuh hati. Rasakan setiap kata yang terucap. Bahkan, Allah memahami doa yang hanya tertanam di lubuk hati, tanpa perlu bahasa tertentu. Sebuah doa yang tulus lebih bermakna daripada seribu kata yang hampa.
Oleh sebab itu, tetaplah berdoa karena doa adalah bukti kita percaya akan kuasa-Nya. Pasrahkan hasilnya kepada Allah, sebab dalam doa kita tidak hanya memohon sesuatu. Kita juga sedang mebguatkan jiwa dan keyakinan kita. [] Khariztma Nuril Qolbi Barlanti