Panutan: Menemukan Teladan Sejati dalam Diri Rasulullah SAW

Almuhtada.org – Di era yang serba digital ini kita tidak bisa lepas dari pengaruh media sosial. Setiap hari kita disuguhi berbagai konten yang menampilkan kehidupan netizen yang terlihat sempurna baik itu hubungan pasangan yang harmonis, karier gemilang, hingga gaya hidup mewah yang membuat banyak orang iri. Gambaran ini sering membuat kita merasa bahwa hidup kita tidak sebaik kehidupan orang lain dan tanpa sadar kita mulai menjadikan figur-figur di media sosial sebagai panutan atau role model dalam hidup.

Namun, seberapa sering kita mempertanyakan apakah gambaran kesempurnaan tersebut benar adanya? Apakah mereka benar-benar mencerminkan kesempurnaan yang kita idamkan? Atau adakah teladan hidup yang lebih sempurna yang seharusnya kita ikuti?

Dalam Islam, konsep hasanah atau kebaikan yang sempurna sudah lama dijelaskan dalam Al-Qur’an. Kita sering membaca doa dari QS. Al-Baqarah ayat 201:

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ٢٠١

Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

Baca Juga:  Kualitas Pemimpin Bangsa Ditentukan oleh Sikap Kita, Ini Alasannya Menurut Islam

Dalam doa ini kita meminta kepada Allah akan kebaikan yang sempurna, baik di dunia maupun di akhirat. Lalu, di manakah kita bisa menemukan kebaikan yang sempurna itu? Jawabannya ada pada QS. Al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Ayat ini menegaskan bahwa kebaikan yang sempurna tidak berasal dari kehidupan yang ditampilkan di media sosial, melainkan dari teladan Rasulullah SAW. Rasulullah adalah sosok yang diberi amanah besar sebagai pemimpin umat, namun tetap mampu menjalani hidupnya dengan sabar, teguh, dan bijaksana.

Ketika kita menghadapi berbagai ujian hidup, kerap kali kita merasa lelah dan ingin menyerah. Namun, Rasulullah SAW telah memberikan contoh bagaimana beliau menghadapi berbagai kesulitan dengan lapang dada dan keimanan yang kokoh. Salah satu ayat yang sering dijadikan penghibur dalam menghadapi beban hidup adalah QS. Al-Insyirah, yang mengingatkan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan:

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Mufti Besar Aceh: Abdurrauf As-Singkili

Rasulullah tidak hanya menghadapi ujian sebagai seorang individu tetapi juga sebagai pemimpin umat. Meski berat, Allah memberikan kemudahan dan kelapangan hati kepada beliau untuk terus melanjutkan dakwah. Ayat ini juga berlaku bagi kita semua. Ketika beban hidup terasa berat, kita bisa mencontoh cara Rasulullah SAW menghadapi setiap ujian dengan penuh tawakal dan keyakinan bahwa kemudahan pasti akan datang.

Kesempurnaan yang kita cari seringkali tidak ada pada kehidupan yang terlihat di media sosial, melainkan ada pada diri Rasulullah SAW. Beliau adalah teladan yang sempurna yang telah ditunjuk oleh Allah SWT bagi umat manusia. Meneladani beliau tidak hanya akan membawa kita kepada kebaikan di dunia tapi juga akhirat.

Oleh karena itu, mari kita berhenti menjadikan influencer sebagai panutan utama dalam hidup kita. Sebaliknya, mari kita kembali kepada ajaran yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW. Saat hidup terasa berat dan tanggung jawab menumpuk, kita bisa meniru sikap beliau dalam menghadapi tantangan. Melalui tadabbur terhadap QS. Al-Insyirah dan QS. Al-Ahzab ayat 21, kita bisa menemukan kekuatan dan inspirasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik. [] Miftahudin

Editor : Ahmad Firman Syah

Baca Juga:  Prasangka Baik, Baik Pula Untuk Diri Kita

Related Posts

Latest Post