Bagian Dua: Mengenal Pejuang Islam Masa Khilafah Utsmaniyah yang Identitasnya Kebarat-Baratan

Kondisi Politik Masyarakat Madinah Sebelum Islam - Ahmad Alfajri (pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Learn History, Repeat Victory! Mari belajar sejarah untuk mengulangi kesuksesan yang telah diraih sebelumnya!

Apakah sobat mengetahui tentang pembebasan Kota Konstantinopel?

Rasulullah SAW pernah ditanya, “Kota manakah yang dibebaskan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dahulu, yaitu Konstantionopel.” (HR Ahmad).

Sesungguhnya Konstantinopel itu pasti akan dibuka (dibebaskan). Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya,” HR. Bukhari.

Napoleon Bonaparte yang merupakan kaisar sekaligus jenderal kebangsaan Prancis pada abad ke-19 pernah mengatakan bahwa “Kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibu kota negaranya.”

Baca Juga:  Mengapa Hal Sederhana Terasa Begitu Sulit? - Pesantren Riset Al Muhtada

Kota Konstantinopel ini memiliki lokasi yang sangat strategis, ia menjadi jalur pertemuan antara benua Asia dan benua Eropa. Ia kota yang sangat indah dan makmur yang dibangun pada tahun 330 M oleh Kaisar Theodosius.

Kota Konstantinopel dikelilingi benteng besar, perairan dalam dan rantai yang kokoh di setiap sisinya sehingga amat sulit untuk dimasuki pihak asing. Akan tetapi pada 29 Mei 1453 kota ini berhasil ditaklukan dan diambil alih oleh Sultan Mehmed II atau dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih yang pada saat itu berusia 21 tahun.

Muhammad Al Fatih pada umur 21 tahun sudah bisa menaklukan Kota Konstantinopel. Sosok penakluk Kota Konstantinopel ini dididik dengan sangat luar biasa dan spirit untuk pembebasan kota ini telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Upaya penaklukan Kota Konstantinopel oleh kaum muslim ini sedikitnya telah dilakukan sebanyak 8 kali, lima pada masa Umayyah, satu kali Abbasiyah, dan dua kali pada masa Utsmaniyah.

Belajar mengenai sejarah membawa kita untuk memahami dan mengambil hikmah dari kejadian-kejadian di masa lalu untuk merancang masa depan yang lebih baik. Sejarah memberikan kita contoh-contoh kemenangan, kegagalan, inovasi, dan kebijaksanaan yang bisa kita gunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dari pencapaian ataupun kesalahan para pendahulu kita.

Baca Juga:  Begitu Susahnya Menyebarkan Islam Di Tanah Jawa, Ini Dia Sejarahnya!!

Nah, berbicara mengenai sejarah tentu kita tidak akan terlepas dari manusia atau pejuang pilihan yang berperan, iya kan?

Tahukah Anda bahwa pada sejarah Islam khususnya penaklukan Kota Konstantinopel ternyata ada lho pejuang yang identitasnya mungkin terdengar “kebarat-baratan” tetapi jiwa dan perjuangan mereka sepenuhnya didedikasikan untuk Islam.

Siapa saja mereka? Yuk cari tahu!  

1. Zaganos Pasha (1426 – 1469)

Bagi Anda yang mengetahui banyak tentang sejarah pembebasan Konstantinopel tahun 1453 pasti tahu sosok ini. Beliau adalah salah satu panglima dan penasehat militer utama Sultan Muhammad Al Fatih, pembebas Konstantinopel. Beliau berasal dari keluarga Albania atau Yunani dan memiliki pengaruh besar dalam kebijakan ekspansi Utsmani di Balkan, Eropa Tenggara.

Baca Juga:  Hujan dalam Islam: Manifestasi Kasih Sayang dan Kekuasaan Allah

2. Mahmud Pasha Angelovic (1420 – 1474)

Tokoh ini adalah Wazir Agung Kesultanan Utsmani dari tahun 1456 hingga 1466 dan dari tahun 1472 hingga 1474. Beliau merupakan keturunan keluarga Angelos yakni sebuah keluarga bangsawan Yunani yang menghasilkan beberapa Kaisar dan bangsawan terkemukaka lainnya selama pertengahan dan akhir Kekaisaran Romawi Timur. Sepanjang masa jabatannya, ia memimpin pasukan dan menemani Sultan Muhammad Al-Fatih dalam tugas-tugas kenegaraan.

3. Darghouth (1485 – 1565 M)

Orang-orang Eropa memanggil sosok ini Darghouth atau Dragut. Namun nama aslinya adalah Turgut Reis yang merupakan pahlawan muslim keturunan Yunani yang menjadi pejuang Angkatan Laut Utsmani. Di bawah komandonya, kekuatan maritim muslimin meluas hingga Afrika Utara dan beliau dikenal karena kejeniusannya dalam militer dan salah satu “yang paling berbahaya” bagi musuh.

4. Jack Ward/Jack Sparrow (1553 – 1622 )

Salah satu tokoh yang namanya juga digunakan pada karakter Pirates of The Carribbean ini merupakan seorang bajak laut dari Inggris yang kemudian mualaf. Lalu beliau menjadi seorang kapten berlisensi yang bekerja untuk Kekhilafan Utsmaniyah yang beroperasi di tunis pada awal abad ke-17 dan namanya berganti ketika masuk Islam menjadi Yusuf Reis.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Ilmuwan Muslim yang Mendapatkan Julukan "Father of Statistic"

Penjuang-pejuang Islam ini memiliki semangat baru hingga mampu menembus batas budaya dan identitasnya. Mereka telah menunjukkan bahwa esensi dari perjuangan dan komitmennya pada Islam tidak tergoyahkan oleh identitas kultural mereka.

Mereka memanfaatkan kekuataan identitas kultural tersebut untuk menjangkau dan mempengaruhi berbagai komunitas dengan cara yang lebih luas lagi. Mereka menegakkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan dan memiliki semangat yang tinggi untuk membela agamanya.

Tentu ada banyak pejuang Islam lainnya yang memiliki peran luar biasa. Apakah kita akan memilih untuk berperan membela agama Islam dan meneruskan perjuangan mereka? Mari Mulai dengan Membaca dan Menyelami Lautan Ilmu. Learn History, Repeat Victory! Liberation of Mind before Liberation of Land [Raudhatul Jannah]

Editor: Syukron Ma’mun

 

Sumber: Instagram@gen.saladin dan Instagram@gensa.berilmu

Related Posts

Latest Post