Begitu Susahnya Menyebarkan Islam Di Tanah Jawa, Ini Dia Sejarahnya!!

Ilustrasi Sejarah Islam di Indonesia (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Kita tentu tahu sejak dahulu pulau jawa kental akan kepercayaanya dengan hal-hal mistis. Bahkan dalam cerita fiktif yang beredar dikalangan masyarakat seperti cerita rakyat, dongeng anak, tidak lepas dengan hal-hal mistis. Selain itu sebelum islam masuk ke pulau jawa, masyarakat jawa sebelum 1300 M telah melekat dengan aliran lain yang membuat masyarakat jawa pada masa itu menolak memeluk islam.

Orang jawa dahulu tidak luput dari persekutuan dengan jin, seperti santet, pesugihan, pelet dan lainnya yang bahkan masih tersisa hingga zaman modern ini. Dalam keseharianyya juga banyak hal yang bertentangan denga syariat islam, seperti tarung ayam, judi, mabuk, zina dan lain sebagainya.

Menurut Gus Muwafiq Jawa adalah daerah yang paling sulit untuk disebarkan agama Islam, dibanding daerah lain seperti Spanyol yang pada masanya ditaklukan pasukan islam dibawah pimpinan Tariq bin Zayid. Sedangkan jawa pada masanya sulit ditaklukan sampai harus diatasi Ulama yang tidak pernah terjun langsung menyebarkan islam.

Sampai akhirnya Sayyid Syamsudin Al-Baqir Al-Farsy yang diutus Sultan Muhammad dari Turki terjun ke pulau jawa. Dan menyebarkan agama Islam. Pada saat itu orang jawa kesusahan memanggil Syekh Sayyid Syamsudin yang akhirnya dipanggil Syekh Subakir.

Syekh Subakir memulai dakwahnya di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah, yang saat itu dianggap sebagai pusat tanah Jawa. Konon katanya syekh Subakir juga ahli dalam hal mistis. Diceritakan oleh Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj bahwa Syekh Subakir diberi tugas mengikat makhluk-makhluk jahat yang ada di Jawa ke Pantai Selatan.  Karena dulunya pulau jawa masih berbentuk hutan belantara yang dipenuhi makhluk halus.

Karena kehebatannya Syekh Subakir sampai didewakan oleh para penganut ilmu gaib. Untuk menghindari kekaguman yang berlebihan sampai mendewakan syekh subakir, akhirnya Syekh subakir pulang ke Persia pada tahun 1462 Masehi.

Sebenarnya pada abad ke 7 Masehi para pedagang islam mulai menempati pulai jawa, namun mereka hanya mengenalkan agama islam tidak menyebarkan secara mendalam. Barulah ke abad 14 Masehi Ulama dari luar mulai menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Banyak sekali cerita tentang masuknya agama Islam ke Indonesia, selain cerita dari Syekh Subakir ada juga cerita lain yang terkenal dimasyarakat tentang tokoh yang menyebarkan agama Islam di pulau jawa. Kalian tentu tidak asing dengan cerita Wali Songo.

Baca Juga:  Jangan Bersikap Berlebihan, Inilah Pentingnya Hidup dalam Batasan

Wali Songo juga berperan penting dalam penyebaran agama islam di pulau Jawa. Di mulai dari Syekh Maulana Malik Ibrahim yang mendarat di desa Leran, Kabupaten Gresik. biasa disebut Sunan Gresik, beliau merupakan keturunan langsung dari Rasulullah SAW. Sunan Gresik memulai menyebarkan islam dengan cara membantu kerajaan Majapahit keluar dari bencana kelaparan dengan membangun Bendungan.

Setelah rakyat kerajaan Majapahit berbondong-bondong masuk islam karena kagum dengan Sunan Gresik, Sunan Gresik mulai mendirikan tempat pembelajaran Islam disekitar kawasan Majapahit. Dari sunan Gresiklah lahir tokoh wali songo lain yaitu Raden Rahmat yang merupakan anak dari Sunan Gresik dan Dewi Candrawaulan seorang putri dari kerajaan Champa, Vietnam.

Raden Rahmat memiliki julukan sebagai Sunan Ampel. Beliau adalah salah satu tokoh pendiri kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan Demak. Sunan Ampel menikahi Putri kerajaan Brawijaya yaitu Dewi Chandrawati yang akhirnya dikaruniai 2 putra, 2 Putra itu adalah Sunan Bonang yang berdakwah melalui lagu-lagu jawa berisi pengajaran Islam dan Sunan Drajat yang memulai dakwahnya di Paciran, kabupaten Lamongan.

Wali songo lain yaitu Sunan Giri dan Sunan Kudus, yang merupakan murid sunan Ampel. Sunan Kalijaga yang merupakan murid sunan Bonang. Kemudian anak dari Sunana Kalijaga yaitu sunan Muria, dan terakhir sunan Gunung Jati yang memulai dakwahnya di Cirebon sampai bisa mendirikan kerajaan di Banten.

Begitu panjang perjuangan orang dahulu meyebarkan agama islam, berkahnya bisa kita lihat sekarang, 87,2% orang Indonesia beragama islam, begitu kuat fondasi islam diIndonesia, tidak luput dari jasa-jasa orang terlebih dahulu. Kita patut bersyukur dilahirkan sebagai umat islam. []Nathasya Putri Ratu

Editor : Raffi Wizdaan Albari

Related Posts

Latest Post