Sakit adalah keadaan dimana kondisi jasmani maupun rohani mengalami gangguan. Semua orang yang pernah merasakan sakit pasti pernah merasakan betapa tidak menyenangkannya sakit, dan betapa menyenangkannya membayangkan dan merasakan tubuh sehat.
Pembaca mungkin juga sudah mengetahuinya bahwa sakit merupakan ketentuan Allah SWT, tapi kita sebagai hambanya juga tetap diwajibkan untuk ikhtiar untuk mencari pengobatan dan kesembuhan melalui jalan yang ditentukan-Nya.
Sakit sebagai takdir Allah, dan Islam memandang sakit sebagai anugerah dalam bentuk ujian dan penebusan. Jika kita lihat lebih dalam, sakit membantu mengingatkan kita bahwa dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan, sedangkan akhirat adalah tempat balasan atas semua amal di dunia.
Melalui sakit, manusia diajak untuk merefleksikan kembali apa yang telah dilakukannya sampai saat ini, dan membantu merasakan kedekatannya dengan Allah dan akhirat. Selain itu, sakit juga membuat sadar akan kekuasaan mutlak Allah SWT, dan bahwa kita akan kembali kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Anbiya ayat 35
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: “Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada Kami kalian akan kembali.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Selain sakit sebagai pengingat akan amal kita dan kebesaran Allah, sakit juga bertindak sebagai penghapus dosa-dosa kita. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.
Artinya: “Tidaklah seorang Muslim ditimpa rasa sakit, kelelahan, kesusahan, kesedihan, gangguan, atau bahkan tusukan duri, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya karena itu.” (HR. Bukhari)
Sakit dapat dipahami sebagai pengujian atas keimanan manusia. Melalui bagaimana dia bersikap dan bertindak saat ia sakit. Kemudian, melalui sakit, Allah ingin membawa manusia kepada kesadaran akan jurang kelemahan dan ketidakberdayaan manusia, serta betapa bergantungnya manusia kepada Allah SWT dan ketidakmampuan tanpa-Nya.
Terakhir, penulis ingin mengingatkan bahwa sakit adalah keadaan yang dihadapi setiap manusia sebagai bagian dari kehidupan. Dan sebagai muslim, marilah kita memandang sakit sebagai sebuah anugerah bahwa Allah SWT masih ingin menyadarkan kita (akan semua hal yang dibahas di atas) dan sebagai penghapus dosa kita. Dan tetaplah selalu bersabar, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah SWT. [Abian Hilmi Hidayat]