Almuhtada.org – Kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti selalu membayang – bayangi kehidupan seseorang. Orang yang memiliki sikap optimis pasti akan selalu memandang masa depan bukan sebagai sesuatu yang menakutkan, akan tetapi karena ia selalu berfikir positif tentang masa depan, maka tidak ada kekhawatiran apapun tentangnya.
Berbeda dengan orang yang memiliki sikap pesimis, ia akan membayangkan masa depan dengan berbagai pikiran negatif, hal ini tentunya menyebabkan kecemasan dan ketakutan tak berujung. Terlebih lagi, jika kecemasan dan ketakutan ini tidak diiringi oleh ilmu agama yang kuat maka dapat dipastikan keadaannya akan lebih buruk.
Sebagai seorang manusia, memiliki kecemasan dan ketakutan akan masa depan adalah hal yang wajar. Namun, sebagai seorang muslim tidak seharusnya kita berpikir buruk akan masa depan. Ingatlah bahwa kita memiliki Allah Swt, sang Maha Pemilik takdir.
Sebagai muslim, kita dianjurkan untuk melibatkan Allah Swt dalam berbagai hal di dunia. Salah satunya tentang masa depan, berdo’a dengan yakin dan optimis bahwa Allah telah menyiapkan rencana masa depan yang indah untuk umatnya.
Namun, terkadang ketika kita berdo’a kita meragukan do’a – do’a yang kita panjatkan, Kita ragu apakah do’a tersebut akan di dengar dan dikabulkan oleh Allah Swt ataukah tidak. Sehingga secara tidak sengaja kita meragukan kuasa Allah di alam semesta ini.
Allah Swt telah mengatahui bahwa hamba – hamba-Nya akan mengalami kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti. Oleh karena itu, Allah Swt melalui Rasulullah SAW, menyampaikan tentang sebuah pesan yang jika hamba-Nya memahami maknanya, maka tidak akan ada kekhawatiran lagi tentang masa depan.
Allah Swt berfirman dalam salah satu hadist Qudsi : “Wahai anak Adam, jangan pernah takut pada siapapun yang mempunyai kekuasaan selama kekuasaan-Ku masih ada, dan ketahuilah kekuasaan-Ku tidak akan pernah padam selamanya.
Wahai anak Adam, jangan pernah takut dengan kelangkaan rezeki, karena perbendaharaan-Ku penuh, dan perbendaharaan-Ku tidak akan pernah hilang selamanya.
Wahai anak Adam, Aku ciptakan kamu untuk beribadah, maka jangan main – main, nisacaya Aku yang menentukan rezekimu, sehingga kamu tidak perlu lelah.
Demi kemuliaan-Ku dan Baginda, Jika kalian berkenan dengan pemberian-Ku, maka Aku akan menenangkan jiwa dan tubuh kalian, dan kalian akan mulia di sisi-Ku.
Jika kamu tidak puas (atas pemberian-Ku), maka Aku akan membuatmu mengejar dunia seperti biantang buas yang mengejar mangsanya di padang gurun, maka tidak aka nada yang datang kepadamu kecuali apa yang telah Aku tetapkan.
Wahai anak Adam, Aku menciptakan langit dan bumi, dan Aku tidak pernah mengalami kesulitan dalam menciptakannya. Jadi, menurutmu apakah Aku akan kesulitan menjaga rezekimu?
Wahai anak Adam, jangan sekali – kali meminta rezeki untuk hari esok, sebagaimana Aku tidak pernanh meminta sedekah darimu esok hari.
Wahai anak Adam, Aku sungguh mencintaimu, oleh karena itu, cintailah Aku (Melayani dan Berkorban untuk Allah Swt). [] Aulia Cassanova
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
