Sedekah dan Penerimanya Yang Utama

Ilustrasi gambar orang bersedekah

Sedekah adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Islam dan memiliki banyak keutamaan. Dalam hadits-hadits shahih, Rasulullah SAW menjelaskan keistimewaannya secara mendalam.

Diriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang akan melihat di atas pintu surga sebuah tulisan. Tulisan itu berbunyi, “Satu sedekah dibalas sepuluh kali lipat, dan pinjaman dibalas 18 kali lipat” (HR As-Silsilah Ash-Shahihah).

Dalam Terapi Bersedekah, Manshur Abdul Hakim menyebutkan bahwa Al-Jurjani mendefinisikan sedekah sebagai pemberian dengan tujuan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Artinya, sedekah bukan sekadar pemberian materi, tetapi tindakan yang diniatkan untuk kebaikan akhirat.

Al-Raghib Al-Isfahani juga menjelaskan bahwa sedekah merupakan bentuk pengorbanan harta yang dikeluarkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, setiap pemberian yang diniatkan sebagai sedekah memiliki nilai spiritual yang tinggi.

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa sedekah disebut sebagai bukti tulusnya iman seseorang. Iman yang lurus akan tercermin dari perilaku dermawan yang ikhlas.

Sedekah juga merupakan cermin dari keselarasan antara suara hati dan tindakan seseorang. Orang yang bersedekah dengan tulus menunjukkan bahwa hatinya selaras dengan perbuatan baiknya.

Penerima Utama Sedekah

Penerima sedekah yang paling utama adalah mereka yang paling membutuhkan. Dalam Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq menyebutkan bahwa sedekah terbaik adalah yang diberikan kepada mereka yang benar-benar memerlukan bantuan.

Baca Juga:  Learn, Share & Care Tugas Generasional: 3 Hal yang Menyebabkan Baitul Maqdis Belum Merdeka

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah mengalirkan air” (HR Ibnu Majah). Hal ini menegaskan pentingnya bersedekah di tempat yang kekurangan air atau di mana orang-orang membutuhkan air bersih.

Bersedekah kepada orang yang memusuhi kita juga termasuk yang paling utama. Rasulullah SAW menganjurkan untuk memberikan sedekah kepada kerabat yang bersikap memusuhi, agar hubungan dapat diperbaiki (HR Thabrani dan Abu Dawud).

Selain itu, sedekah kepada keluarga dan kerabat lebih utama dibandingkan sedekah kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah untuk kerabat nilainya dua: sedekah dan silaturahmi” (HR An-Nasa’i).

Sedekah ketika sehat juga dianggap lebih utama karena menuntut pengorbanan yang lebih besar. Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW menyatakan bahwa sedekah terbaik adalah yang dilakukan saat seseorang masih sehat dan mencintai hartanya (HR Abu Dawud dan Bukhari).

Suami yang memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya juga mendapat pahala sedekah. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang terbaik adalah yang diberikan setelah kebutuhan keluargamu terpenuhi” (HR Bukhari). [Risqie Nur Salsabila]

Related Posts

Latest Post