Almuhtada.org – Hallo sobat, pernahkah Anda bertanya mengenai asal Al-Qur’an?
Nah, jika Anda pernah bertanya demikian artinya Anda sedang melakukan proses berpikir.
Pemikiran yang mempertanyakan asal Al-Qur’an ini akan menjadi sangat penting bagi orang-orang yang mengimaninya.
Bagi orang yang telah mengimani Allah SWT dan kepada para Rasul-Nya jelas akan mengimani bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah dan dibawa oleh Rasulullah.
Akan tetapi keimanan terhadap kitab Al-Qur’an setiap orang pasti berbeda-beda.
Mungkin saja ada yang hanya mempercayainya saja tetapi enggan untuk melaksanakan apa yang telah dikabarkan dari Al-Qur’an.
Mungkin saja masih ada yang belum serius mengimani kitab Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Nah, untuk menghilangkan keraguan di atas ada tiga kemungkinan yang bisa meyakinkan bahwa Al-Qur’an itu berasal dari Allah SWT.
Kita melihat faktanya bahwa kitab Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan gaya bahasa yang digunakan pada ayat-ayat Al-Qur’an yaitu gaya bahasa arab.
Berdasarkan hal di atas maka ada tiga kemungkinan untuk membuktikan Al-Qur’an berasal darimana.
Kemungkinan pertama yaitu berasal dari orang arab. Ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan gaya bahasa arab.
Akan tetapi pada faktanya hingga detik ini tidak ada seorang pun yang mampu menyamai ayat Al-Qur’an. Ini mengartikan bahwa Al-Qur’an berasal dari orang arab tidaklah benar.
Kemungkinan kedua yaitu berasal dari karangan Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an bukan merupakan karangan Rasulullah SAW karena beliau merupakan orang arab dan keturunan arab serta posisinya sebagai makhluk Allah SWT.
Selain itu pula, Rasulullah SAW tidak bisa membaca dan menulis maka jelas ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari karangan Rasulullah SAW.
Dua kemungkinan di atas tidaklah benar maka satu-satunya yang harus diyakini ialah kemungkinan ketiga.
Kemungkinan ketiga mengatakan bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah SWT.
Kita memahami bahwa sesuatu yang ada itu pastilah karena ada yang menciptakannya.
Kita juga tidak bisa membantah bahwa alam semesta, manusia dan seluruh kehidupan serta yang menghubungkan ketiganya, pencipta segalanya hanyalah Al-Khaliq yaitu Allah SWT.
Allah SWT bersifat azali dan wajibul wujud. Kita sebagai manusia tidak bisa memahami hakekat Allah.
Akan tetapi kita bisa menggunakan akal kita bahwa hanya ada satu Tuhan, hanya ada satu pencipta yang menciptakan segalanya dengan ketelitian dan kesempurnaan yang luar biasa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah dan ketika kita sudah beriman kepada Allah dan kemudian beriman kepada para rasul-Nya. Lalu apa yang membuat kita tidak yakin akan petunjuk dari Allah melalui Al-Qur’an dan sunnahnya?
“ Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat Al-Qur’an itu”, Katakanlah: “Kalau demikian, maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat untuk menyamainya dan panggillah orang yang sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kmau orang-orang yang benar.” (Q.S. Al-Hud ayat 13)
Allah telah memberikan tanda-tanda kebesarannya kepada kita dan memberikan akal untuk kita berpikir guna memahami dan ada arahan yang bisa dijadikan pegangan untuk melangkah.
Dekatilah Al-Qur’an dan laksanakan kewajiban kita kepada Al-Qur’an karena Al-Qur’an diturunkan untuk kita sebagai pedoman hidup.
Janganlah menjauh darinya, perkuatlah keimanan kita untuk terus bersama Al-Qur’an. [] Raudhatul Jannah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah