Almuhtada.org – Puasa telah membawa kita menjalani hari penuh berkah. Saat kita melangkah lebih dalam dalam bulan Ramadan ini, mari kita jauhkan diri sejenak dari rutinitas sehari-hari untuk merenungi nikmat besar yang Allah limpahkan kepada kita, khususnya nikmat puasa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7,
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
wa idz ta’adzdzana rabbukum la’in syakartum la’azîdannakum wa la’ing kafartum inna ‘adzâbî lasyadîd
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Puasa adalah salah satu bentuk ibadah yang penuh dengan berkah dan hikmah. Selama bulan Ramadan, kita diberikan kesempatan untuk membersihkan jiwa dan tubuh kita dari dosa-dosa serta mendekatkan diri kepada Allah. Ini adalah nikmat yang tidak ternilai harganya.
Bersyukur atas nikmat puasa berarti kita menghargai kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan.
Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, mengasah kesabaran, dan meningkatkan rasa empati terhadap sesama yang kurang beruntung.
Namun, bersyukur atas nikmat puasa juga berarti kita memahami bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani ibadah ini.
Beberapa orang mungkin tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau kondisi kehidupan yang sulit. Oleh karena itu, mari kita hargai setiap detik yang Allah berikan kepada kita untuk melaksanakan puasa dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.
Dengan bersyukur atas nikmat puasa, kita akan mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Mari kita manfaatkan sisa hari-hari Ramadan ini untuk meningkatkan ibadah kita, bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, dan berupaya menjadi hamba yang lebih baik di mata-Nya. [] Amanatul Khomisah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah