Almuhtada.org – Dengki adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya yang dapat membuat seseorang merasa tidak senang atas kenikmatan yang diberikan oleh Allah untuk orangĀ lain.
Selain berbahaya, rasa dengki juga dibenci oleh Allah. Untuk itu, kita harus menghindarkan diri dari penyakit hati tersebut salah satunya dengan berdoa kepada Allah.
Dalam Alquran ternyata ada doa untuk menghindarkan kita rasa dengki dari diri kita ke oreng lain juga dari dari orang lain kepada kita yang berbunyi:
Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ł±ŲŗŪ”ŁŁŲ±Ū” ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ„ŁŲ®Ū”ŁŁŁ°ŁŁŁŁŲ§ Ł±ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŁ±ŁŪ”Ų„ŁŁŁ ŁŁ°ŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¬Ū”Ų¹ŁŁŪ” ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŲ§ ŲŗŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų”ŁŲ§Ł ŁŁŁŁŲ§Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲ”ŁŁŁŁ Ų±ŁŁŲŁŁŁ Ł
artinya: āYa Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayangā
Tafsir ayat tersebut dalam kitab Jamiā Al-Bayan dijelaskan bahwa generasi umat Islam yang datang sesudahnya (setelah kaum Muhajirin dan Ansar), mereka nanti akan berdoa memohonkan ampun kepada generasi terdahulunya, serta berdoa agar diri mereka dilepaskan dari dendam dan iri hati atau dengki.
Para ulama menafsirkan bahwa kita seharusnya memuji para pendahulu kita dengan kebaikan, mendoakan mereka, mencintai para sahabat Rasulullah, dan berharap Allah meridhai mereka.
Dengan membaca doa ini, maka kita mendoakan sesama muslim tanpa disadari oleh orang yang didoakan sehingga kita juga melakukan salah satu hadits dalam Shahih Muslim, doa yang dipanjatkan secara diam-diam adalah doa yang mustajab. Dari Abu Darda RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
ŲÆŁŲ¹ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŁŁŁ ŲØŁŲøŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŲØŁ Ł ŁŲ³ŁŲŖŁŲ¬ŁŲ§ŲØŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų±ŁŲ£ŁŲ³ŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŲÆŁŲ¹ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŁŁŁ ŲØŁŲ®ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¢Ł ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ ŁŲ«ŁŁŁ
Artinya: “Doa seorang muslim yang diperuntukkan kepada saudara (seiman)-nya dengan tidak memperlihatkannya adalah mustajabah, di atas kepadanya ada malaikat yang bertugas setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudara (seiman)-nya, maka malaikat tersebut mengatakan, ‘Semoga dikabulkan dan bagimu seperti apa yang diucapkan.ā
Semoga dengan ini, kita dapat saling mendoakan ampunan saudara antar sesama muslim dan terhindarkan dari rasa dengki antar sesama. [] Shofiyatul Afiyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah











