Al-Muhtada.org – Ketika kita sakit dan berobat, dokter akan menyarankan tiga hal yang pertama kita dianjurkan untuk meningkatkan kekuatan fisik kita kemudian memberikan pantangan pantangan apa yang boleh dan yang tidak boleh dimakan dan dilakukan dan yang terakhir dokter akan memberi kita obat sebagai penyembuh.
Ketiga hal tersebut berkaitan dengan prinsip yang perlu dilakukan agar hati kita sehat dan jauh dari kebusukan hati.
- Meningkatkan Kekuatan Hati
Untuk meningkatkan kekuatan fisik kita bisa lakukan dengan berolahraga tetapi untuk meningkatkan kekuatan hati yang perlu kita lakukan adalah beribadah.
Ibadah tidak hanya sholat 5 waktu, mengisi waktu dengan ibadah sunnah juga jadi poin plus yang menjadikan hati tentram dan damai.
Menjadikan ibadah sebagai tempat untuk menenangkan diri dan tempat mengadu kepada Allah adalah pilihan yang tepat.
- Memohon Ampun dan Perbanyak Istighfar
Manusia adalah gudangnya dosa dan khilaf, pintu neraka seakan akan terbuka lebar untuk manusia. Beruntungnya pintu maaf juga terbuka lebar bagi manusia. Maka dari itu seringlah memohon ampun kepada Allah dan perbanyaklah mengucap istighfar minimal seribu kali dalam sehari.
Sebelum memasuki prinsip yang ketiga para ulama menyebutkan salah satu syarat taubat kita diterima adalah Al Iqla yakni berhenti melakukan maksiat. Seseorang harus berhenti melakukan maksiat jika ingin taubatnya diterima.
Dengan memohon ampun itu artinya hati kita akan dibersihkan oleh Allah sedangkan dengan melakukan maksiat itu hanya bisa menambah titik hitam dalam hati seseorang. Jangan sampai titik hitam tersebut menutup hati sepenuhnya karena titik hitam tersebut juga menutupi hidayah dan petunjuk dari Allah.
- Mengobati Hati dengan Bertaubat
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مَسْعَدَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani’ telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab telah menceritakan kepada kami Ali bin Mas’adah dari Qatadah dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang segera bertaubat.”
Di antara perintah yang paling tegas untuk melaksanakan taubat dalam Al Quran adalah firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. At Tahrim: 8).
Ini adalah perintah yang lain dari Allah SWT dalam Al Quran kepada manusia untuk melakukan taubat dengan taubat nasuha: yaitu taubat yang bersih dan benar.
Perintah Allah SWT dalam Al Quran itu menunjukkan wajibnya pekerjaan ini, selama tidak ada petunjuk lain yang mengindikasikan pengertian selain itu. Sementara dalam ayat itu tidak ada petunjuk yang lain itu.
Oleh karena itu, hendaknya seluruh kaum mu’min berusaha untuk menggapai dua hal atau dua tujuan yang pokok ini. Yaitu: Menghapuskan dosa-dosa dan Masuk ke dalam surga.
Itu dia tiga prinsip yang dapat kita amalkan sebagai kaum muslimin, Semoga tulisan ini dapat menjadi media ilmu yang bermanfaat bagi kita bersama. [] Adinda Aulia
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah