Penyesalan di Akhirat, Penyesalan Paling Buruk

Ilustrasi Gambar Orang Menyesal (freepik.com -Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Manusia adalah makhluk Allah SWT yang sering kali lengah dan tidak luput dari salah juga dosa. Maka, atas dasar itulah manusia dititipi rasa sesal (penyesalan) dalam dirinya. Guna membuktikan bahwa, manusia adalah hamba Allah SWT yang masih membutuhkan pertolongan, ampunan, petunjuk, dan bimbingan dari Yang Maha Menghidupkan, yaitu Allah SWT.

وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

“Dan berilah mereka peringatan tentang Yaumul Hasrah, (yaitu) ketika segala perkara telah diputuskan. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.” (QS. Maryam: 39)

Coba, kita refleksikan kembali sejak kita baligh sampai usia dewasa saat ini? Sudah berapa kali kita menyesal, menyesali, atas segala hal-hal, perbuatan, maupun tidakan yang salah dan keliru.

Berkali-kali juga, mungkin perasaan sesal tersebut sudah kita mohonkan ampun kepada-Nya. Berkali-kali juga, mungkin penyesalan itu hanya sebatas rasa sesal, yang tidak benar-benar disesali, kemudian terus dilakukan dengan beralasan, manusia adalah tempat lupa dan salah.

Betapa baik Allah SWT, seandainya penyesalan atau sesal yang kita alami adalah saat kita masih hidup di dunia ini. Artinya, masih ada kesempatan. Masih ada keluasan ampunan-Nya.

Masih ada kelapangan cinta-Nya yang bisa kita ketuk. Sehingga, penyesalan yang mengakibatkan salah dan dosa dihadapan-Nya. Berkenan, dihapus atau diganti dengan kebaikan-kebaikan.

Baca Juga:  Ketika sahabat nabi “menghilang”

Namun, kabar buruknya adalah:

Bagaimana jika penyesalan yang kita miliki saat ini menjadi sebuah kebiasaan yang dibawa sampai menghadap-Nya?

Bagaimana jika penyesalan yang kita miliki tetap akan terbawa sampai hari pembalasan dan pertanggung jawaban?

Bagaimana kita bisa melakukan pembelaan dan pertolongan ampunan, sebagaimana yang sering kita lakukan selama di dunia?

Disebutkan Ibnu ‘Asyur bahwa Al Hasrah adalah bentuk penyesalan sangat besar yang bisa mengantarkan kepada kesedihan yang teramat mendalam. Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al Furqon: 27;

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا

“(Ingatlah) hari (ketika) orang dzalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, “Seandainya (dahulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.” (QS. Al Furqon: 27).

Di dalam penjelasan lain, menjelaskan bahwa maksud dari QS. Al Furqon: 27 bahwa yang digigit bukan hanya jarinya, melainkan juga tangannya. Ini sebagai gambaran betapa menyesalnya manusia kelak di akhirat.

Manusia akan menyesali setiap kemaksiatan, perbuatan keji, dosa yang telah mereka lakukan selama di dunia, meskipun hanya seujung kuku. Sebab, Allah SWT Maha Adil dan setiap manusia akan melihat akibat daripada apa yang telah dikerjakannya.

Apa lagi yang menyebabkan, manusia akan sangat menyesal kelak di hari akhir? Manusia akan dibuat ingat oleh Allah SWT akan segala amalannya selama hidup di dunia. Sesungguhnya, penyesalan dihari akhir adalah sesal dan penyesalan paling buruk. Sebab, penyesalan di hari tersebut tidaklah berguna dan sia-sia.

Baca Juga:  3 Keutamaan Hujan yang Terkandung dalam Al-Qur’an

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.”

Semoga, kita termasuk salah satu umat-Nya yang diberi kesempatan untuk senantiasa memohon ampunan, diberikan kemudahan dalam melakukan banyak kebaikan serta amal saleh, dan diberikan kesempatan untuk bisa menikmati ibadah disetiap panggilan-Nya. Aamiin ya Rabbal alamin. [] Khasiatun Amaliyah

Editor : Moh. Aminudin

Related Posts

Latest Post