Almuhtada.org – Hijrah secara bahasa artinya berpindah dan menurut Islam hijrah merupakan berpindah kepada hal yang lebih baik yang mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Seorang muslim diperintahkan untuk bersabar dalam menjalankan hijrah agar hijrahnya mencapai tujuan yang baik dan sempurna menurut syariat Islam.
Di dalam Al-Qur`an telah disebutkan bahwa barang siapa yang berhijrah di jalan Allah maka dia akan mendapatkan di bumi tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak, dan barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, dan kemudian kematian menimpanya sebelum sampai kepada tempat hijrah yang dituju, maka pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يُّهَا جِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَ رْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗ وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَا جِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 100)
Dan Rasulullah berpesan ketika hijrah kita begitu sulit, maka kita harus bersabar karena Rasulullah menunggu kita di telaga Al-Haudh. Al-haudh adalah telaga yang Allah Ta’ala siapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat, sehingga umatnya dapat mendatangi dan meminum air telaga tersebut.
Pada hari kiamat yang amat mengerikan kelak, manusia dibangkitkan dalam keadaan susah payah, matahari didekatkan dalam jarak satu mil, kondisi sangat terik, sehingga kita berada dalam kondisi kehausan dan sangat butuh air untuk minum.
Dan di antara kasih sayang dan rahmat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah beliau telah menunggu umatnya di telaga beliau pada hari yang sangat mengerikan tersebut. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ
“Aku menunggu kalian di telaga” (HR. Bukhari no. 6576). Semoga Allah Ta’ala memudahkan jalan kita untuk bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di telaga beliau dan minum dari telaga tersebut.
Maka kita harus senantiasa bersabar dalam menjalankan hijrah agar kita di akhirat kelak dapat bertemu dengan Rasulullah dan minum dari telaga beliau. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan betapa pentingnya hijrah kita yang menuntun kita kepada jalan kebaikan Islam. [] Puan Sukowati
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah