Almuhtada.org – Diriwayatkan dulu ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Aku mempunyai kerabat, aku berlemah lembut kepada mereka tetapi mereka acuh-tak acuh kepadaku, aku berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka berbuat buruk kepadaku”
Nabi Muhammad SAW pun menjawab.
“Jika benar apa yang kau katakan, seakan-akan engkau menabur debu panas kepada mereka dan engkau akan senantiasa ditolong Allah SWT” (HR. Muslim no. 2258).
Nabi Muhammad SAW sangat melarang umatnya memutus silaturahim walaupun kerabat atau saudara dari umatnya selalu jahat dan sering menyakitinya, karena Nabi Muhammad SAW pernah bersabda
“penyambung silahturahim itu bukan yang mampu membalas kebaikan dengan kebaikan. Tapi,penyambung silaturahim adalah yang dapat menyambung kekerabatan yang terputus”(HR. Bukhari no. 5991)
Jika kamu menyambung silaturahim dengan sodara yang hanya berbuat baik kepadamu itu namanya balas budi, bukan menyambung tali silaturahim, sedangkan yang di maksud menyambung silaturahim adalah mereka yang berbuat baik kepada meraka yang memutusnya.
Marilah kita mulai dari sekarang kuatkan tali silaturahim, karena dosa orang yang memutus silaturahim itu sangat besar dan pedih seperti hadist berikut.
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Yang artinya: “Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia -bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat- daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.” (HR Abu Daud).
Rasulullah SAW juga bersabda :
ما يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi).” (HR Bukhari no. 2984).
Dari hadist di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sangat wajib hukumnya bagi seorang muslim menyambung silaturahim dengan kerabat atau sodaranya walaupun mereka memutus silaturahim dan berbuat buruk kepadamu.
Maka tunaikanlah kewajiban itu, karena setiap kewajiban yang mereka tunaikan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. [] Muhammad Ikhsanudin
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah