Almuhtada.org – Pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa. Itulah kutipan kata dari Franz Magnis Suseno SJ.
Mendekati tahun 2024 dimana akan diselenggarakannya pemilihan umum(pemilu) salah satunya adalah pemilihan presiden, kita dituntut untuk menggunakan hak pilih kita untuk memilih pemimpin yang kita anggap dapat memimpin negara ini.
Banyak pertimbangan dalam memilih seorang pemimpin karena dalam perspektif Islam, pemilihan pemimpin merupakan amanah yang besar. Al-Qur’an dalam Surah Al-Baqarah (2:247) menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang berilmu dan adil.
Pada tahun 2024, Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum, memberikan kita peluang untuk memilih pemimpin yang mampu membawa negeri ini ke arah kemajuan dan kesejahteraan.
Seperti yang kita ketahui bersama masa sekarang peran pemuda dalam menentukan arah masa depan sangatlah besar. Melibatkan diri untuk aktif dalam proses pemilihan merupakan langkah awal untuk mendapatkan pemimpin yang unggul. Sebagai pemuda yang arif pasti akan selektif dalam menentukan pilihannya
Pilihlah pemimpin yang menguatkan landasan agama. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai Islam. Jangan golput, dan pilihlah dengan bijak, untuk Indonesia yang lebih baik.
Kriteria Pemilihan Pemimpin:
- Visi Misi yang Jelas: Pemilih harus memahami visi misi calon pemimpin dan sejauh mana rencana-rencana tersebut dapat diimplementasikan.
- Latar Belakang dan Pengalaman: Melihat latar belakang dan pengalaman calon pemimpin dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan dan keandalannya dalam memimpin.
- Pendidikan dan Ilmu: Tingkat pendidikan dan pemahaman calon pemimpin terhadap berbagai isu strategis sangat penting untuk keberhasilan kepemimpinan.
- Reputasi dan Integritas: Menilai reputasi dan integritas calon pemimpin sebagai indikator kemampuannya memimpin dengan kejujuran dan adil.
Dalam Al Quran Allah berfirman yang artinya
“Dan mereka berkata: ‘Mengapa bagi kami (tidak diberikan) peperangan? Padahal bagi kami telah diusir dari tempat tinggal kami.’ Maka ketika peperangan diwajibkan bagi mereka, tiba-tiba mereka berpaling, kecuali segolongan kecil di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang yang zalim.”* (QS 2:247)
Ayat ini mengingatkan bahwa pemimpin harus berkomitmen pada keadilan, dan pemilihan mereka seyogyanya didasarkan pada kualitas dan jasa nyata. [] Adinda Aulia
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah