Almuhtada.org – Canggih dan majunya teknologi saat ini telah merasuk dalam gaya hidup anak muda di era digital ini.
Salah satunya yaitu dari media sosial seperti instagram, whatsapp, facebook, ataupun tiktok sudah menjadi makanan sehari-hari bagi anak muda.
Terdapat beberapa etika dalam menggunakan media sosial yang perlu kita perhatikan bersama yaitu sebagai berikut.
- Batasi Penggunaan
Berbagai konten yang tersaji dalam media sosial terprogram agar menarik untuk dilihat selama berjam-jam tanpa disadari.
Padahal dalam islam mengajarkan kepada umat manusia agar tidak berlebihan dalam melakukan aktivitas, apalagi hanya demi mengejar kesenangan sementara dan untuk dirinya sendiri.
Sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 31 Allah berfirman yang artinya sebagai berikut.
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan & minumlah, & janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk menghindari sikap berlebih-lebihan termasuk dalam bermain media sosial. Anda harus bisa membatasi durasi dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai media sosial yang Anda miliki menjadikan hidup menjadi tidak produktif dan menimbulkan berbagai penyakit.
- Konten Positif
Media sosial itu bagaikan pisau bermata dua. Ia bisa membuat kita mendapatkan banyak hal yang bermanfaat, melegakan pikiran, dan mendorong diri kita untuk bertakwa kepada Allah.
Akan tetapi media sosial juga bisa menjadikan diri sendiri masuk dalam jurang kesesatan. Kebebasan konten yang dapat di-upload di media sosial membuat banyaknya konten yang menyesatkan bermunculan hanya untuk kepentingan popularitas saja.
Dengan terbiasa melihat konten-konten yang positif, maka Anda akan lebih sering ditampakan dengan tayangan yang positif pula. Niatkan dalam diri Anda untuk mencari hal yang positif sebelum membuka media sosial dan selalu hadirkan Allah dengan membaca “bismillahirrahmaanirrahiim”.
Apabila terdapat konten negatif menyesatkan di saat bermedia sosial, maka Anda harus abaikan langsung konten itu ataupun bisa dengan me
- Etika Berkomentar
Di berbagai postingan dalam konten media sosial, terdapat kolom komentar yang tidak jarang kita jumpai komentar-komentar yang mengandung ujaran kebencian.
Berbagai umpatan-umpatan dan komentar yang menyinggung SARA dengan mudahnya mereka lontarkan tanpa dipikirkan lebih jauh akan bahayanya. Bahkan tidak jarang kita temui komentar itu berasal dari saudara muslim kita.
Sebagai muslim yang baik, sudah sewajarnya untuk menanggapi suatu peristiwa dengan komentar yang kritis namun dibawakan dengan bahasa yang santun. Meskipun terdapat tanggapan yang menyerang komentar Anda dengan kata-kata kasarnya, Anda tidak boleh terpengaruh untuk membalas dengan umpatan juga.
Sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur’an surah Taha ayat 43-44 yang berbunyi sebagai berikut.
اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى. فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
Artinya: “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut”
Ayat tersebut memberikan pelajaran untuk kita bahwasanya dalam menyampaikan kebenaran sekalipun harus dilakukan dengan bahasa yang santun dan berupaya mendoakannya agar terhindar dari kesesatan.
Demikianlah etika yang Islam ajarkan kepada kita untuk digunakan dalam menggunakan media sosial. Media sosial sebagai teknologi di era digital diharapkan bisa digunakan dengan bijak termasuk umat Islam untuk menyebarkan ilmu, berkomunikasi, serta berinteraksi dengan sesama manusia untuk menggapai kebahagiaan dan kemudahan di dunia. [] Syukron Ma’mun
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah