Almuhtada.org – Seringkali sebagai manusia muncul perasaan kagum terhadap dirinya sendiri. Hal ini akan menjadi baik apabila tidak melampaui batas.
Berhubungan dengan hal tersebut, terdapat salah satu bentuk penyakit hati yang berkaitan dengan kekaguman terhadap diri sendiri. Islam menyebutnya dengan ujub.
Ujub adalah sifat mengagumi diri sendiri atau membanggakan diri sendiri. Menurut Ibnul Mubarak ujub adalah merasa dirimu memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Sedangkan menurut Imam Al Ghazali ujub adalah kecintaan seseorang terhadap karunia yang ada pada dirinya dan merasa bahwa dia memilikinya sendiri serta tidak menyadari bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah.
Allah berfirman dalam Q.S Luqman ayat 18
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Berdasarkan ayat di atas Allah menegaskan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Allah melarang hambanya berjalan di bumi ini dengan angkuh.
Contoh dari sifat ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya pintar dalam berbisnis dan merasa bahwa hanya dirinyalah yang memiliki kepintaran tersebut. Lagi, dia lupa bahwa segala yang dimilikinya merupaka bentuk karunia Allah.
Sebagai manusia memang seringkali perlu membanggakan dirinya agar tidak merasa rendah diri. Namun tetap harus berhati-hati terhadap ujub ini.
Sebab ujub akhirnya akan bermuara pada sikap sombong dan takabur. Padahal kita tahu dalam sabda nabi bahwa tidak akan masuk surga seseorang yang didalam hatinya terdapat setitik kesombongan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghundari sifat tercela ini diantaranya yaitu:
- Menggantungkan segala hal hanya kepada Allah SWT
- Meningkatkan kualitas iman dengan beribadah kepada Allah dan menambah pengetauan
- Menyadari dan memahami bahwa Allah Maha Adil dan Maha Kuasa
- Mengendalikan hawa nafsu
- Menyadari bahwa segala apa yang diterimanya dan segala apa yang di dunia merupakan milik Allah SWT [] Khariztma Nuril Qolbi
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah