Almuhtada.org – Bertamu adalah salah sau kegiatan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, bertamu bukan hanya aktivitas sepele yang dianggap remeh, melainkan juga terdapat etika dan adab di dalamnya.
Berikut adalah adab-adab yang perlu kita junjung tinggi ketika bertamu.
- Mengucap salam tiga kali
Sebelum mengetuk atau masuk masuk ke rumah orang lain, sudah seharusnya kita mengucao salam terlebih dulu.
Dalam islam dianjurkan untuk mengucapkan salam hingga sebanyak tiga kali.Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, beliau berkata: Rasulullah saw bersabda, “Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mengucapkan salam dan minta izin masuk
Selain mengucap salam, penting juga untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk masuk dan jangan asal masuk sebelum diizinkan.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS An-Nur ayat 27 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur: 27)
- Dengan ketukan yang tidak mengganggu
Ketika bertamu, umumnya kita akan mengetuk pintu terlebih dahulu sekaligus mengucapkan salam. Namun, jangan sampai ketukan pintu kita justru malah menimbulkan kegaduhan. Dari Anna bin Malik ra., beliau bersabda “Kami di masa Nabi saw mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari).
- Posisi berdiri tidak menghadap pintu
Diriwayatkan dalam sebuah hadist yang berbunyi: Rasulullah saw apabila apabila mendatangi pintu suatu kaun, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan salam assalamualaikum . . . assalamualaikum . . . “ (HR. Abu Dawud)
- Tidak mengintip
Mengintip merupakan tindakan yang tidak etis untuk dilakukan. Rasulullah saw memberikan ancaman kepada para pengintip.
Rasulullah saw bersabda, “Tindaikan ada orang yang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari)
- Menjawab dengan (nama), jika pemilik rumah bertanya, “Siapa?”
Sebagai seorang tamu, sudah seyogyanya kita memberitahukan siapa kita ketika pemilik rumah bertanya. Jangan sampai kedatangan kita justru malah membawa keresahan bagi tuan rumah.
- Jika disuruh pulang, maka pulang
Allah SWT berfirman, “Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan juga dikatakan kepadamu: ‘Kembali (saja)lah’, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Alla Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nur: 28)
Demikianlah adab-adab dalam bertamu, semoga kita dapat mengamalkan adab-adab tersebut ketika hendak bertamu, baik pada kerabat, sanak-saudara, maupun teman. [] Khikmatul Laili Desiyani
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah