Penyebab Kita Sering Merasa Kecewa Menurut Habib Ja’far Al Hadar

Habib Ja'far Menerangkan Penyebab Sering Kecewa
Habib Ja'far Menerangkan Penyebab Sering Kecewa (Instragram.com/@husein_hadar - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kecewa memiliki arti sebagai perasaan akan ketidakpuasan karena keinginan, harapan, atau sesuatunya tidak bisa terwujud.

Sumber berbeda Kamus Merriam Webster mengatakan bahwa kecewa merupakan kata sifat yang dikalahkan oleh harapan atau keinginan.

Secara singkatnya kecewa dapat diartikan sebagai perasaan sedih yang timbul dari ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan.

Semua orang pasti pernah merasakan kecewa, baik itu kecewa karena orang lain, kecewa karena mendapatkan hasil yang tidak sesuai, kecewa karena tidak dihargai, dan masih banyak lagi.

Lalu darimana sumber kekecewaan itu datang? Menurut Habib Ja’far Al Hadar terdapat dua sumber manusia sering merasa kecewa, diantaranya:

Pertama, berharap kepada sesuatu yang tidak pantas atau rapuh. Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Aku sudah merasakan segala kepahitan yang ada di dunia ini dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia”.

Sebagai manusia sudah sepantasnya kita hanya berharap kepada Allah. Manusia hanyalah makhluk yang memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga berharap kepada manusia hanya akan membuat kita masuk ke zona rawan akan kekecewaan.

Imam Syafi’i pernah berkata; “Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supaya mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap kepada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata agar ia kembali berharap kepada Allah SWT”.

Baca Juga:  Lisan: Salah Satu Penyebab Dosa Manusia

Kedua, terlalu mendambakan kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan akhirat. Sesorang yang terlalu mendambakan kehidupan dunia maka waktunya hanya akan ia gunakan untuk mencapai pencapaian yang bersifat duniawai saja.

Berbeda dengan seseorang yang lebih mendambakan kehidupan akhirat, maka kehidupan duniapun akan berada dalam gengamannya, sehingga ia tidak akan mudah kecewa dengan segala sesuatu yang hanya bersifat duniawi. [] Dela Kurnia

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post