Sering Dilupakan, Berikut Beberapa Hikmah Adanya Sakit Menurut Perspektif Islam

Hikmah sakit dalam islam
Gambar ilustrasi hikmah sakit dalam islam (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya sakit. Entah itu sakit yang sifatnya ringan maupun yang berat. Banyak orang yang mengeluh bahkan menyerah akan penyakitnya.

Tak sedikit pula yang bahkan mencaci maki penyakit yang tengah dia alami, naudzubillah. Hal yang seperti itu tidak sepantasnya untuk dilakukan. Ingat, Allah itu memberikan sesuatu pasti ada khimahnya.

Begitu juga sakit. Memang, kalau dilihat secara indrawi sakit itu sangat-sangatlah tidak mengenakkan. Segala hal yang dulunya bisa kita lakukan secara bebas dan leluasa menjadi sangat terbatas. Akan tetapi, jika kalian telesik lagi lebih dalam, sakit itu mempunyai beberapa macam Hikmah, diantaranya

  1. Sakit bisa menghapus dosa-dosa kita

Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.” (HR. Muslim)

Lihatlah betapa baiknya Allah kepada kita. Seperti yang disampaikan di atas, pastinya Allah memberikan sesuatu pasti ada Hikmahnya, salah satunya dengan dihapuskannya dosa-dosa kita.

  1. Sakit bisa menghindarkan kita dari siksa api neraka

Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka.” (HR al-Bazzar)

Pastinya setiap sakit, selalu disertai dengan demam. Demam ini seringkali dianggap sesuatu yang tidak mengenakkan karena seluruh tubuh rasanya panas. Berdasarkan hadis diatas, Ketahuilah bahwa demam itu bisa menjauhkan kita sebagai mukmin dari Api neraka.

  1. Sakit bisa menjadi sumber kebaikan
Baca Juga:  Hati-Hati! Hemat dan Pelit Beda Tipis, Jangan Sampai Tertukar

Sakit memanglah tidak mengenakkan. Segala hal yang awalnya kita bisa lalukan, menjadi sangatlah terbatas. Banyak juga yang mengeluh bahkan menyerah dengan penyakitnya.

Ketahuilah, ketika ditimpa suatu penyakit, bersabarlah. Dengan bersabar, berarti kita menerima terhadap segala hal yang telah Allah berika kepada kita. Kesabaran kita akan sangat diuji ketika sedang sakit, seperti sabar dalam menghadapi rasa sakit, dan lain sebagainya. Intinya banyak-banyaklah bersabar.

  1. Sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT

Salah satu khimah dari kita sakit adalah kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah. Ketahuilah, mungkin Allah memberikan suatu penyakit ini tak lain dan tidak bukan semata-mata hanya ingin hambanya kembali kejalan yang benar. Allah sangat rindu kepada kita, makanya Allah memberikan rasa sakit itu kepada kita.

Dulu yang kesahariannya suka lupa akan Allah, atau bahkan hanya ingat kepada Allah ketika dalam kesulitan, ketika sakit senantiasa akan mengingat Allah. Biasanya orang yang sakit itu akan memperbanyak menyebut nama Allah dan beristighfar. MasyaAllah, mungkin itu cara Allah agar hambanya tidak semakin jauh darinya.

  1. Optimis memperbaiki diri dan bertahan hidup

Ketika kita sakit, pastinya kita akan mengetahui segala hal yang berkaitan dengan penyakit kita. Mulai dari apa saja yang harus kita makan, apa yang tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui itu semua, kita akan semakin fokus memperbaiki diri kita. Memperbaiki diri bukan secara lahir saja, akan tetapi juga batin. Mulai dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Makna Songkok: Simbol Kebudayaan dan Identitas Islam

Selain memperbaiki diri, dengan sakit kita juga bisa lebih optimis untuk bertahan hidup. Dengan sakit, pastinya kita akan mengetahui bahwasanya sehat itu merupakan karunia dari Allah yang mahal harganya. Makanya, setelah sembuh pasti diri kita akan selalu berkomitmen untuk selalu menjaga kesehatan dan optimis dalam bertahan hidup.

Itulah beberapa Hikmah yang dapat diambil dari sakit yang diberikan Allah ini. Ingat, Allah sayang kepada kita. Allah tau akan diri kita. Ingat pula, Allah meberikan sesuatu sakit ini pasti ada khimahnya juga. [] Mirzalul Umam

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post