Meneladani Sikap Abu Bakar As-Siddiq dalam Kehidupan

Meneladani Abu Bakar As-Siddiq
Meneladani Abu Bakar As-Siddiq (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Islam pertama kali disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya sejak tahun 611 M, setelah menerima wahyu pertama kali berupa surat al-‘alaq ayat 1-5 di Gua Hira.

Sejak saat itulah Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul. Dakwah rasulullah berlangsung selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari yang terbagi menjadi dua periode yaitu Makkah dan Madinah.

Saat itu, Rasulullah berhasil menjadi seorang pemimpin, membangun masjid sebagai pusat ibadah dan sarana persatuan umat islam, dan meningkatkan persaudaraan dengan pemeluk agama selain islam.

Setelah Rasulullah SAW wafat, kepemimpinan islam diserahkan kepada para sahabat nabi yang disebut Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata yakni Khulafa’ danAr- Rasyidin. Khulafa’ berarti jama’ dari khalifah yang memiliki arti “pengganti“.

Sedangkan kata Ar-Rasyidin yaitu “mendapat petunjuk.” Jadi Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti yang mendapatkan petunjuk. Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat sahabat nabi yaitu Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama yang melanjutkan estafet kepemimpinan islam setelah Rasulullah SAW wafat pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Abu Bakar as-Siddiq memiliki nama asli Abdul Kakbah atau Abdullah.

Nabi memberi gelar as-Siddiq setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi’raj. Abu Bakar menjadi khalifah selama 2 tahun, 2 bulan, dan 14 hari sebelum meninggal terkena penyakit.

Baca Juga:  Wajib Dihindari! Sifat Pelit dalam Islam

Pada masa kepemimpinannya, Abu Bakar mencatat empat hal penting yaitu tegaknya ajaran islam, memperluas wilayah islam hingga ke Persia, Syria, Irak, dan Palestina, lalu berhasil menumpas beberspa pemberontakan, dan mengadakan pembukaan Al-Quran bersama Zaid bin Zabit karena banyak pasukan Islam yang hafal Al-Quran gugur dalam pertempuran.

Oleh karena itu, perkembangan islam pada masa Abu Bakar as-Siddiq menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dalam perkembangan islam.

Keberhasilan Abu Bakar As-Shiddiq sebagai seorang pemimpin tidak lepas dari karakter mulia yang melekat kuat dalam pribadinya. Karakter mulia Abu Bakar antara lain sebagai berikut :

1. Mempunyai iman yang teguh

Berbagai ujian keimanan telah menimpa Abu Bakar sejak awal perjuangan Islam hingga puncaknya saat beliau ditinggalkan wafat oleh Rasulullah SAW.

Abu Bakar mengorbankan harta benda, waktu, tenanga, pemikiran, kepentingan, bahkan jiwanya demi agama Islam. Pada masa saat ini, implementasi dari meneladani sifat keimanan Abu Bakar dapat dilakukan dengan cara melakukan beberapa hal, ytaitu :

  • Tidak menyembah selain Allah
  • Menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
  • Menjalankan Sunnah Rasulullah sebagai bentuk kecintaan terhadap Rasulullah
  • Rida dan ikhlas atas segala takdir Allah yang diberikan
  • Meyakini bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan adalah atas kehendak dan ijin Allah.

2. Ilmu dan Pengetahuannya Luas

Keutamaan Abu Bakar diperoleh dari ilmu dan kepahamannya tentang perintah dan larangan Allah. Maka dari itu pperlu adanya ilmu dan pengetahuan luas mengenai agama sebagai pedoman dalam bertindak. Contoh implementasi dari sikap meneladani sifat Abu Bakar yang memiliki ilmu dan pengetahuan luas, yaitu :

  • Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
  • Mengoptimalkan waktu untuk senantiasa menambah ilmu pengetahuan
  • Tidak cepat merasa puas dan selalu optimis
Baca Juga:  Rahasia Kesuksesan Toko Intelektual Yang Hebat: Ilmu Tinggi dan juga Sikap Rendah Hati

3. Zuhud terhadap Dunia

Artinya meninggalkan hal-hal yang halal dari dunia karena takut hisabnya dan meninggalkan yang haram dari dunia karena takut siksaannya.

Contoh sikap yang merupakan implementasi dari meneladani sifat zuhud Abu Bakar, yang dapat dilakukan pada zaman sekarang, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Menjadikan kehidupan di akhirat sebagai prioritas utama
  • Banyak melakukan hal-hal terpuji sesuai anjuran Rasulullah SAW
  • Meniatkan semua hal yang dikerjakan semata-mata hanya karena Allah SWT

Itulah beberapa perilaku yang dapat diimplementasiakn dalam kehidupan sehari-hari sebagai ketelaudanan sikap Abu Bakar. Semoga dengan menjalankan ikap dan perilaku-perilaku tersebut  kita dapat selalu mengingat dan dekat dengan Allah SWT. [] Dyta Wahyuning Asri

Editor: Mohammad Rzal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post