Memperingati Maulid Nabi SAW sebagai Bentuk Cinta terhadap Nabi SAW

Oleh:

Siti Mu’awanah

Dalam bulan rab’iul awwal pasti umat islam sangat gembira. Ya, semuat ummat muslim sedang merayakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setiap daerah juga mempunyai ciri khas masing-masing dalam merayakan maulid Nabi. Dalam pelaksanaannya ada yang meriah ada yang cukup sederhana mulai dari pembacaan al barzanji, pembacaan shalawat, dan pengajian umum. Peringatan maulid nabi saw ini sudah dilakukan sejak lama di Indonesia. Oleh karena itu, jadikan bulan rabi’ul awwal ini sebagai momentum untuk mengumpulkan umat islam dalam satu majelis dengan tujuan, yaitu

  1. Untuk menanamkan, memupuk dan menambah rasa cinta (Mahabbah) kita kepada baginda Rasulullah Saw.
  2. Untuk mengungkap kembali sejarah kehidupan Rasulullah Saw, untuk dapat diteladani.
  3. Untuk menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, dan membawa perubahan-perubahan positif dalam segala bidang kehidupan.

Dilihat dari sejarah peringatan maulid nabi ini sudah ada sejak jaman nabi saw. Dikutip dari rasululllah saw yang melakukan sendiri. Dalam hadits meriwayatkan

عَنْ أبِي قَتَادَةَ الأنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ اْلإثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ – صحيح مسلم

Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshsri RA baahwa rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa senin. Maka Beliau menjawab “Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. ( HR. Muslim ).

Baca Juga:  Nasionalisme sebagai Ekspresi Keimanan

Inilah bukti rasulullah SAW memuliakan hari kelahirannya. Rasa syukur beliau tunjukkan dengan ungkapan bentuk puasa karena atas karunia Tuhan yang menciptakan keberadaannya. Makna tersirat ini yang menjadikan contoh para umatnya untuk memperingati hari kelahiran beliau. Jadi untuk merayakan maulid nabi hukumnya sunah bukan bid’ah.

Dalam kitab Al Wasail fi Syarhis Syamail karya Imam As Suyuti yang menjelaskan keutamaan memperingati maulid nabi Muhammad Saw. Allah dan para malaikat mendatangkan rahmat bagi umat yang merayakannya. “Tiada satupun rumah, masjid atau perkemahan yang dibacakan Maulid Nabi SAW. kecuali para malaikat mengelilingi rumah, masjid atau kemah tersebut. Dan para malaikat meminta ampunan dosa terhadap penghuni tempat tersebut, dan Allah menaungi mereka dengan rahmat dan keridhaan-Nya. Dan adapun para malaikat yang dikelilingi dengan cahaya, yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan ‘Izrail, maka mereka meminta ampunan dosa terhadap orang-orang yang menjadi penyebab bagi pembacaan Maulid Nabi SAW.”

Maka sudah seharusnya ummat islam melestarikan budaya peringatan maulid nabi Muhammad saw. untuk menghormatinya. Allah dan para malaikatnya saja bersholawat terhadap nabi Muhammad saw. apalagi seorang manusia yang hidup diakhir jaman ini, tentu umat islam juga patut untuk besholawat terhadap nabi SAw. Dan amalan ini juga dianjurkan dalam Syari’at. Jadi jika ada orang-orang yang tidak suka dengan maulid nabi SAW berarti orang tersebut harus mengucap dua kalimah syahadat lagi dikarenakan orang tersebut murtad (keluar dari islam). Naudzubillah.

Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Baca Juga:  Menyoal Kesenjangan Sosial bagi Perempuan

Related Posts

Latest Post