Kalau Bisa Sekarang Kenapa Harus Nanti?

Oleh:

Anur Wahyu Ningtyas

Pernahkan teman-teman menunda-nunda pekerjaan? Atau sedang dikejar deadline ?

Jika pernah apa penyebabnya? Salah satu sifat yang dimiliki manusia adalah suka menunda-nunda pekerjaan padahal ia bisa mengerjakaan pada saat itu juga. Setiap orang pasti pernah menunda-nunda suatu pekerjaana atau urusannya. Menunda memang wajar jika dalam keadaan yang mendesak atau sedang ada suatu urasan, akan tetapi ketika kita memiliki waktu luang maka segera selesaikan tugas dan tanggung jawab kita.

Sifat menunda-munda pekerjaan atau dikenal dengan procrastination merupakan suatu sifatmenangguhakn suatu urusan untuk sementara waktu. Kebanyakan manusia suka menunda-nunda pekerjaan dan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Sifat ini muncul karena adanya rasa malas atau lebih popular dengan istilah mager atau malas gerak. Sifat ini berasal dari bisikan-bisikan setan terhadap diri kita.

Godaan terbesar ketika kita ingin mengerjakan suatu urusan atau pekerjaan adalah adanya bisikan dari dalam hati nanti sajalah, sebentar lagi. Apakah teman-teman pernah mengalami hal seperti itu? Hal inilah yang mengendalikan kita untuk tidak jadi mengerjakan pekerjaan tersebut. Terkadang apa yang telah kita rencanakan tidak dapat terlaksanakan karena adanya rasa malas dalam diri kita.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa menunda-nunda kebaikan dan sekedar berangan-angan tanpa realisasi adalah dasar dari kekayaan orang-orang yang bangkrut. Dalam sya’ir Arab juga disebutkan :Janganlah engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok. Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan.[1]

Al Hasan Al Basri pernah berkata “ Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Engkau sekarang berada di hari ini dan bukan berada di hari besok. Jika besok tiba, engkau berada di hari tersebut dan sekarang engkau masih berada di hari ini. Jika besok tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang luput darimu di hari ini.” [2]

Baca Juga:  Merenungi Kenikmatan Malam Hari Sebagai Waktu untuk Istirahat

Dari hal ini, mengingatkan kita akan pentingnya melaksanakan tanggung jawab dan pekerjaan dengan sesegera mungkin, karena bisa jadi hari ini merupakan hari terakhir kita berkesempatan melaksanakan pekerjaan tersebut. Selain itu, jika kita besok mendapatkan tugas yang baru maka akan lebih ringan dan kita tidak kerepotan dalam membagi waktu.

Terkadang penyakit kita adalah ketika kita telah merencanakan sesuatu dengan membuat target apa yang akan kita lakukan hari ini, namun dalam sekejab berubah karena kita tidak dapat mengontrol diri kita sendiri. Misalnya, ketika kita sudah buat target untuk menyelesaikan tugas kuliah malam ini, namun ketika akan mengerjakan notifikasi dari handphone kita berbunyi akhirnya kita menunda mengerjakan tugas tersebut dan malah bermain hp hingga melupakan tugas kuliah dan ketiduran. Setan akan bersorak gembira apabila berhasil memperdaya kita.

Godaan tersebut akibat kita yang tidak dapat mengendalikan diri kita sendiri dan terkalahkan dengan nafsu kita.Salah satu penyebab menunda-nunda pekerjaan atau tugas adalah kebiasaan malas, tidak menghargai waktu. Oleh karena itu, islam mengutuk kebiasaan menunda-nunda suatu pekerjaan.Sebab, waktu akan habis dan tidak dapat kembali serta hari ini hanya akan menjadi cerita untuk hari esok. Jangan menunda pekerjaan apapun yang bisa kamu kerjakaan saat ini. Pergunakan waktu dengan sebaik mungkin karena waktu itu bagaikan pedang, jika kau tak memanfaatkannya, ia akan menebasmu.Sikap yang dapat dilakukan utuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda waktu yakni :

  1. Manyakini dalam diri bahwa menunda pekerjaan bukanlah cara untuk menyelesaikan malasah, justru malah menambah beban menjadi bertumpuk-tumpuk.
  2. Menyakini pada diri bahwa menunda suatu pekerjaan tanpa ada alasan adalah bisikan setan pada diri manusia agar menjadi pemalas.
  3. Melawan rasa malas dengan mengerjakan hal-hal yang bermanfaat
Baca Juga:  Kunci Kebahagiaan Atas Ketetapan Allah

Dari hal ini, kita sebagai manusia diberikan pilihan mau menjadi orang tepat waktu atau orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Jangan sampai kita menjadi orang yang terpedaya oleh waktu. Gunakan waktu kita sebaik mungkin untuk yang bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain.

 

[1]Muhammad Abduh Tuasikal.2011.Bahaya Sikap Menunda Waktu.https : //Rumaysho.com. 03 November 2019,09.15 WIB.

[2]Dinukil dari Ma’alim fii Thoriq Tholabil ‘ilmi, Dr. ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin ‘Abdillah AsSadhaan,30,Darul Qobis.

 

Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Related Posts

Latest Post