almuhtada.org – Hari ini kita menyaksikan begitu banyak tantangan yang dihadapi generasi muda. Di era globalisasi dan digital pergaulan sering kali dipengaruhi oleh budaya asing, media sosial, dan pergaulan bebas yang mengesampingkan nilai-nilai moral, ditambah fenomena bullying baik di dunia nyata maupun dunia maya, serta penyalahgunaan teknologi yang begitu marak terjadi.
Namun, di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, ada dua hal yang harus kita genggam yakni ilmu dan amal. Tanpa ilmu, sulit membedakan mana yang hak dan batil. Tanpa adab, ilmu yang kita miliki dapat menjerumuskan pada jalan kesesatan. Seperti pepatah mengatakan, “ilmu tanpa adab adalah kebodohan, dan adab tanpa ilmu ialah kesesatan”.
Ilmu tidak hanya membuat kita cerdas secara akademik, melainkan cahaya yang menerangi kehidupan, dan membimbing menuju kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya : Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Dengan ilmu, seseorang mampu menjalani kehidupan ini dengan benar, membedakan mana yang haq dan yang haram, serta bagaimana menjalin pergaulan yang membawa kebaikan. Jika ilmu membangun fondasi pemikiran, maka adab membingkai bagaimana kita harus berperilaku.
Lantas bagaimana kita mengaplikasikan ilmu dan adab dalam tata pergaulan generasi muda saat ini?
Pertama, generasi muda harus memilih lingkungan pergaulan yang baik, sebagaimana sabda Nabi Muhammad “seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya” (HR. Tirmidzi). Pergaulan yang baik adalah yang mampu mengajak kepada kebaikan, dan mencegah dari kemungkaran.
Kedua, teknologi harus dimanfaatkan secara bijak dan optimal, internet dan media sosial bisa menjadi sarana menuntut ilmu, memperluas wawasan, dan menjalin silaturahmi. Namun, tanpa adab dan akhlaq yang baik, teknologi justru dapat menjadi boomerang yang menghancurkan karakter seseorang. Di sinilah pentingnya memilih dan memilah mana konten yang bermanfaat dan mana yang membawa mudharat.
Ketiga, adab terhadap ilmu. Menuntut ilmu harus disertai adab seperti menghormati guru, menjaga sikap rendah hati, dan tidak sombong terhadap ilmu yang dimiliki. Dengan adab yang baik, ilmu akan membawa keberkahan dan kebaikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi orang lain.
Sebagai generasi muda kita harus menyadari bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan kita, ilmu dan adab adalah dua fondasi utama yang akan membentuk karakter yang kuat, cerdas, dan bermoral. Jika kita mampu membangun karakter ini dengan baik, maka insyaalah kita akan menjadi generasi yang tidak hanya sukses di dunia, melainkan juga di akhirat. [Hanum Salsabila]
Editor: Syukron Ma’mun