Mengenal Father of Modern Chemistry, Cendekiawan Muslim Mendunia, Begini Kisahnya!

Asal muasal ilmu kimia dari Father of Modern Chemistry-(Freepik.com - Almuhtada.org)

almuhtada.org – Tahukah kamu bahwa ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang banyak digemari kalangan scientist. Ilmu kimia menghubungkan manusia dengan sejumlah senyawa unsur yang ada di lingkungan sekitarnya.

Melihat kondisi sekarang, tentunya ilmu kimia telah berkembang pesat. Dibalik itu semua, ternyata terdapat tokoh ilmuwan muslim yang sangat cerdas.

Ia bernama Jabir Ibnu Hayyan, lahir pada tahun 101 H/721 M. Lahir di Kota Thus (sebagian sejarawan menyebutnya dengan Kufah), sebuah kota kecil di bawah naungan kota Masyhad.

Baca Juga:  Memahami Definisi Islam Secara Generik Sebagai Sikap Pasrah dan Tunduk kepada Allah SWT

Orang tua Jabir pindah dari Syam yang saat itu sedang mengalami gejolak politik dan ekonomi. Ayahnya bekerja sebagai penjual minyak wangi (Al-Aththar). Jabir tumbuh besar di kota Thus sembari membantu orang tuanya menjaga toko parfum.

Konon Jabir sedikit berbeda dari saudara-saudaranya. Ia memilih untuk melakukan uzlah dan merenung. Ia juga memiliki kecerdasan yang luar biasa serta daya kritis yang tinggi.

Munculnya daya kritis ini bermula dari kebiasaan ia yang suka menanyakan hal-hal yang ia lihat, tentang esensi sebuah benda dan asal muasalnya. Semua hal yang ada di pikirannya, maka akan ia tanyakan.

Jabir ibnu Hayyan memiliki banyak karya tentang ilmu kimia, hingga ratusan halaman. Di antara judul karya tulis ilmiah kimia yang ia tulis, seperti A-Riyadh Al-Akbar, Al-Maqalat al-Kubra fi’ilm as-Shun’ah, al-Ma’rifat bis-Shun’ah al-ilahiyyah wal hikmah al-Falsafiyyah, dan lain-lain.

Sedangkan salah satu kitab Jabir dalam bidang ilmu tumbuhan dan pertanian adalah kitab An-Nabat, kitab al-Hasyaisy, dan kitab Al-Falah.

Jabir ibnu Hayyan merupakan imam disiplin ilmu kimia, karena ia dijadikan kiblat ilmu kimia sehingga dijuluki sebagai bapak kimia. Karya-karya Jabir menjadi rujukan belahan dunia, bahkan buku karyanya sudah banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal air keras yang merupakan larutan asam kuat, jika terkena kulit akan memberikan efek panas, hingga melepuh. Larutan asam kuat yang termasuk dalam golongan air keras, seperti asam sulfat, asam klorida, asam fosfat, dan asam nitrat. Ternyata larutan asam kuat tersebut telah ditemukan oleh Jabir bin Hayyan sejak abad ke-8 dan 9.

Karena begitu cerdasanya, Jabir mencoba eksperimen melalui pengembangan cairan asam yang ditemukannya. Ia mengembangkan cairan asam untuk melarutkan emas dan kegunaan lainnya.

Baca Juga:  Do'a Dalam Menghadapi Kesulitan

Di antara banyaknya karya yang ia ciptakan, Jabir juga mengumpulkan teori utama berbagai ilmu, seperti alkimia, astrologi kedokteran, instrumen perang, mekanik, dan lain-lain. Teori yang ia kumpulkan tak hanya di situ, ia juga mengembangkan ilmu kimia yang mencakup beragam disiplin ilmu dari bahasa hingga filsafat.

Jabir dikenal sebagai bapak kimia karena dalam praktik alkimia ia bereksperimen dan menciptakan berbagai proses dan perangkat laboratorium yang masih digunakan hingga kini. Salah satu alat peninggalan Jabir adalah alembik yang digunakan dalam proses penyulingan.

Ia juga membuat deskripsi berbagai zat dan proses kimia yang sekarang sudah sangat umum. Berbagai jenis asam hingga proses kristalisasi dan distilasi menjadi dasar dan teknik kimia saat ini.

Selain eksperimen di atas, Jabir juga bereksperimen membuat aqua regia (air kerajaan atau air raja), yang dibuatnya dari gabungan asam nitrat dan asam klorida dengan perbandingan tertentu. Larutan ini bersifat sangat korosif dan mampu menghancurkan logam-logam.

Baca Juga:  Umat Muslim Kerap Lupa! Berikut Keutamaan Orang yang Menolong Sesama ketika Berada dalam Kesusahan

Tak heran jika Jabir menggunakannya untuk melarutkan emas dan mengekstraksi hingga memurnikannya.

Berbagai jenis asam yang ditemukan Jabir telah dikembangkan untuk berbagai keperluan, seperti deterjen, zat pewarna, insektisida, pembuatan pupuk, pengering, pereaksi laboratorium, hingga bahan peledak.

Berdasarkan kisah Jabir bin Hayyan, dapat dipahami bahwa ilmu kimia memainkan peran penting yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.  Sebab semua hal yang ada di sekitar manusia memiliki hubungan erat dengan ilmu kimia. [Eka Diyanti]

Editor : Ahmad Firman Syah

Related Posts

Latest Post