Almuhtada.org – Dalam Al Qur’an terdapat 114 surah yang digolongkan menjadi surah makkiyah dan surah Madaniyah Surah makkiyah ialah surah yang diturunkan di kota Makkah saat Nabi Muhammad belum melaksanakan hijrah ke Madinah.
Biasanya golongan surah makkiyah terdapat 82 surah , salah satu diantaranya terdapat surah Al Fatihah. Sedangkan Surah Madaniyah merupakan golongan surah yang diturunkan di kota Madinah dan terjadi disaat Nabi Muhammad Saw., sudah datang dan telah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah. Biasanya golongan surah ini ada 20 yang terdapat dalam surah dalam kitab Al-Qur’an.
Setelah kita tahu bahwa surah Al Fatihah merupakan golongan surah Makkiyah, surah Al-fatihah juga merupakan surah yang dijuluki sebagai Ummul kitab yang artinya Induk dari semua surah dalam Al Qur’an. Oleh karena itu Al Fatihah berada di depan atau surah yang letaknya di awal Al Qur’an atau sebelum surah Al Baqarah, meski sebenarnya surah pertama yang turun itu adalah surah Al-iqra’.
Surah Al Fatihah ini juga sebagai surah yang wajib kita baca saat Shalat, saat setelah Takbiratul ihram, dan apabila kita salah dalam membaca Al- Fatihah atau tidaknya membaca Al-fatihah maka shalat yang dikerjakannya tidak sah dan wajib mengulanginya
Dengan 7 ayat di dalamnya terdapat 2 kalimat yang biasanya kita baca setiap hari seperti dalam zikir, tahlil, doa , dan lain sebagainya, yaitu ayat 1 dan ke-2, yang bunyinya :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 1)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Al-hamdu lillaahi robbil-‘aalamiin
“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2)
Serta ayat 3 sampai 7 , namun dengan 7 ayat tersebut beberapa dari kita atau kalian , pasti ada yang masih salah dalam pelafalannya, setinggi apapun ilmu yang kalian dapat, jika baca Al Fatihah masih salah dalam pelafalannya bagi umat Islam, maka shalat kalian akan sia sia, Dalam QS. Al-Ma’un ayat 4 dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ
“Fa wailul lil-musholliin”
Artinya: “Maka celakalah orang yang sholat,” (QS. Al-Ma’un 107: Ayat 4)
Ayat diatas menjelaskan bahwa orang yang celaka saat shalat ialah ia yang lalai dalam shalat termasuk salah satunya lalai dalam membaca Alfatihah saat berdiri setelah Takbiratul ihram dalam shalat wajib maupun shalat Sunnah, maka shalat yang dikerjakannya tidak sah.
Karena saat kita salah baca atau salah dalam pelafalannya maka akan beda maknanya, maka hal yang perlu diperhatikan adalah
- Makharijul huruf, tempat keluarnya huruf . Yang dimaksud adalah bagaimana pelafalan kita dalam membaca huruf huruf Hijaiyah, jika salah dalam makharijul huruf maka akan beda huruf yang kemudian maknanya akan salah juga.
- Harakat ialah petunjuk bacaan atau tanda baca dalam Alquran yang tujuannya supaya pembaca dapat melafalkan bacaan yang dibaca dalam Alquran.
Jika kitab salah membaca dengan tanda baca berbeda seperti misal ada ba berharakat Fatihah bertemu dengan lam berharakat sukun dan setelah nya ada kha’ berharakat dhammah, tapi kita malah bacanya dengan menghilangkan harakat sukun pada huruf lam dengan dibaca akha yang seharusnya alkha. Maka itu akan menghilangkan satu arti dalam ayat Alquran.
- Mad atau panjang pendeknya suatu bacaan dalam suatu ayat dalam Al-Qur’an terutama dalam surah Al Fatihah, mad sangat penting untuk pelafalan surah Al-fatihah. Karena mad dapat menentukan bacaan yang kita baca jika salah panjang atau pendek nya salah maka akan beda juga arti dan pelafalannya, karena ada beberapa ayat yang hampir sama , dan ada sedikit perbedaan .
- Tajwid , sebuah Al Qur’an pasti memiliki sebuah hukum bacaan yang memiliki ketentuan agar bacaan yang dibaca dapat memiliki arti atau makna yang pas dan tepat.
Dari semua itu, dapat disimpulan bahwa Jika kita salah baca atau melafalkan Al Fatihah ataupun surah lainnya kita bisa saja mendapat dosa dan tidak mendapat pahala, karena artinya atau maknanya akan berbeda dan dapat menyinggung dan akhirnya kita menjadi syirik kepada Allah SWT. [] Ngafif Fatah Damawan
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah