Almuhtada.org – Beberapa waktu yang lalu, media sosial diramaikan dengan ucapan kontroversial calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD.
Dalam acara “Tabrak Prof” di Lampung (25/01/2024), Mahfud berujar kalau anak tidak berakhlak maka ibunya yang akan menanggung dosa besar.
Sontak, ucapan tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, khususnya di jagad maya.
Terlebih lagi, ucapan itu dilontarkan setelah terselenggaranya debat keempat untuk cawapres pada Minggu silam (21/01/2024).
Ucapan Mahfud tersebut disinyalir mengarah pada putra sulung Jokowi yang sekaligus cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka.
Pada debat sebelumnya, Gibran menunjukkan gimmick yang kurang pantas ketika sedang beradu argumen dengan Mahfud.
Gibran menganggap Mahfud tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkannya terkait greenflation sambil memperlihatkan gestur sedang mencari-cari sesuatu.
Atas dasar tersebut, Mahfud melontarkan ucapan yang kini menjadi topik pembicaraan di media sosial.
Lantas, bagaimana Islam memandang tentang polemik tersebut?
Sejatinya, orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak sejak usia dini, terutama mengenai akhlak atau budi pekerti.
Bahkan Rasulullah Shollallahu ‘alahi Wa Sallam pernah bersabda:
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدُهُ أفْضَلُ مِنْ أدَبِ الْحُسْنِ
Artinya: “ Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama dibandingkan dengan budi pekerti yang baik”.
Dari hadist tersebut, mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik merupakan pemberian yang paling utama oleh kedua orang tua.
Pasalnya, pembentukan akhlak pada anak berpengaruh terhadap karakter dan kepribadiannya di masa muda nanti.
Penanaman akhlak yang baik pada anak akan membuat sang kecil memiliki karakter dan kepribadian yang baik pula.
Begitu juga sebaliknya, jika anak memiliki akhlak yang buruk, maka hal tersebut juga berpengaruh pada karakter dan kepribadiannya yang juga buruk.
Oleh karena itu, orang tua baik ayah maupun ibu memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan akhlak yang baik kepada anak-anaknya.
Jika nanti sang anak memiliki akhlak yang buruk, maka orang tua akan turut menanggung dosanya.
Orang tua dianggap gagal dan lalai dalam mendidik anak agar memiliki perilaku yang baik.
Oleh karena itu, orang tua harus senantiasa memberikan pelajaran bagi anak bagaimana agar berakhlak baik karena sejatinya keluarga merupakan tempat belajar pertama si buah hati. [] Mohammad Khollaqul Alim
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah