Almuhtada.org – Ka’ab bin Malik adalah salah satu sahabat nabi yang terkenal akan kejujurannya, bahkan dalam situasi yang sulit Ka’ab bin Malik selalu berkata jujur.
Peristiwa itu dimulai ketika Rasulullah beserta para sahabatnya sedang bersiap-siap untuk melakukan perang Tabuk.
Waktu itu rasulullah beserta yang lain berangkat pada hari Kamis. Ka’ab bin Malik yang belum memiliki peralatan perang pemilih menunda keberangkatannya. ia ingin membeli baju beserta pedang lebih dulu di pasar.
Keesokan paginya ketika Ka’ab bin Malik pergi ke pasar ia tidak menemukan barang yang ia cari Ka’ab bin Malik menunda perjalanannya lagi.
Hal tersebut terjadi sampai 4 kali hingga Ka’ab bin Malik tertinggal jauh dari rombongan Rasulullah dan tidak bisa lagi menyusulnya.
Hati ka’ab pun resah dan menyesali perbuatannya hanya karena dua barang sampai membuat ia lalai akan tugas yang diberikan oleh Rasulullah. di sisi lain rasulullah yang sudah tiba di wilayah tabuk mencari-cari keberadaan Ka’ab bin Malik.
Rasulullah pun bertanya kepada para sahabat ‘diantara kalian yang melihat Ka’ab bin Malik’ sahabat pun menjawab bahwa mereka tidak melihatnya.
Setelah perang Tabuk selesai rasulullah yang merasa kecewa langsung memanggilkan untuk menemuinya di rumah.
Rasulullah lalu bertanya ‘kenapa engkau tidak ikut berperang? bukankah engkau sudah membeli kuda perang?’
Ka’ab bin Malik yang menyesal menundukkan kepalanya dalam dalam ‘Dengar sesungguhnya aku telah lalai atas perintahmu maafkan aku ya Rasulullah’ ucap Ka’ab bin Malik.
Rasulullah lalu berkata kembali ‘jika engkau menyesali perbuatanmu maka menyendirilah untuk sementara waktu sampai aku mendapatkan keputusan dari Allah’
Setelah itu Ka’ab bin Malik dengan hati yang sedih pulang. Rasulullah juga meminta kepada penduduk Madinah untuk tidak berbicara dulu dengan keadaan selama lebih dari 40 hari Ka’ab bin Malik menyendiri di dekat Ka’bah.
Di sana Ka’ab bin Malik tidak anti-hentinya melakukan ibadah memohon ampun kepada Allah. tepat pada hari ke-50 ketika Ka’ab bin Malik selesai melaksanakan salat subuh Ka’ab bin Malik di datangi oleh utusan Rasulullah.
Utusan itu berkata ‘sesungguhnya Rasulullah memintaku memberimu kabar bahwa tobat sudah diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala’ merasa lega langsung menyeruak di dalam hati Ka’ab bin Malik mengucapkan terima kasih kepada Allah yang telah memaafkan dirinya.
Sejak saat itu Ka’ab bin Malik berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lalai pada perintah Allah dan rasulnya. [] Nailatuz Zahro
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah