Tragedi Kemanusiaan di Sudan dan Luka Nurani Umat Islam

Foto beberapa orang yang menjadi korban tragedi kemanusiaan di Sudan (Pinterest.com-almuhtada.org)

almuhtada.org – Sebagai seorang muslim, masihkah hati kita tersentuh ketika mendengar berita tentang pembunuhan? Di Sudan, saat ini banyak sekali tumpah darah manusia, namun hal ini terjadi bukan karena bencana alam, tetapi karena ulah tangan sesama manusia. Disana, rumah-rumah warga dibakar habis, keluarga dibantai, anak-anak kecil kehilangan orang tua, dan ratusan bahkan ribuan jasad tergeletak tanpa pemakaman. Negeri yang dulu dikenal dengan jantungnya Afrika kini telah berubah menjadi lautan air mata.

Konflik yang terjadi disana bukan sekedar perebutan kekuasaan atau politik saja. ia telah menjadi sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat menyedihkan. Ribuan warga sipil yang tak bersalah menjadi korban pembunuhan massal dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang islam, sebuah ironi yang memilukan bagi kita umat islam. Di tanah yang seharusnya menjadi tempat ibadah dan persaudaraan justru menjadi sebuah ladang pembantaian. Seolah-olah tidak ada lagi rasa kemanusiaan disana.

Islam menempatkan nyawa manusia pada derjat yang sangat tinggi. Dalam Al-qur’an surah Al-Maidah ayat 32, Allah SWT berfirman “barang siapa yang membunuh seseorang bukan karena orang itu membunuh orang lain atau karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia” Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan manusia adalah titipan Allah yang harus dijaga. Maka darah yang tumpah di Sudan bukan hanya sebuah tragedi disana, tetapi juga sebuah luka bagi seluruh umat manusia.

Baca Juga:  Apa Saja yang Menggerakkan Tingkah Laku Manusia dalam Perspektif Islam?

Dunia mungkin lelah mendengar berita pembunuhan, tetapi hati orang beriman tidak boleh lelah untuk terus peduli. Namun, kepedulian itu tidak cukup berhenti pada rasa iba saja. karena islam mengajarkan kita untuk beriman dengan perbuatan, bukan hanya perkataan. Saat ini kita mungkin jauh dari Sudan, tapi jarak bukanlah sebuah alasan untuk menutup mata. Kita bisa mengangkat kedua tangan kita untuk berdoa, menyalurkan bantuan, dan menyebarkan kesadaran agar dunia tidak melupakan mereka semua.

Pembunuhan di Sudan ini adalah cermin bagi kita semua terutama umat islam, cermin tentang sejauh mana hati nurani kita masih hidup. Apakah keimanan kita hanya pada ritual, atau juga ada dalam kepedulian kita kepada sesama manusia? Di tengah kekacauan tumpah darah dan keheningan dunia, semoga hati kita ini tidak ikut mati rasa. Karena dalam islam, keimanan sejati tidak hanya terlihat dalam ibadah, namun juga rasa kemanusiaan dan kepeduliaan kita terhadap sesama. [] Sahrul Mujab

Related Posts

Latest Post