Imam Bukhori : Kisah Perowi Hadis Terkemuka

Ilustrasi Imam Bukhari (Printerest.com- almuhtada.org)

almuhtada.org – Imam Bukhari merupakan salah satu perawi hadis yang terkemuka. Karangan beliau yakni kitab shahih bukhari dikenal sebagai hadis yang tingkatnya paling tinggi setelah Al-Qur’an. Beliau dijuluki Amirul Mukminin fil Hadis karena ketelitian dan keilmuannya yang luar biasa. Mari kita simak perjalanan dari Imam Bukhari sampai dapat menulis kitab shahih bukhari .

Masa kecil

Imam bukhari memiliki nama asli Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Barduzbah al-Ju’fi al- bukhari. Beliau lahir  pada tanggal 13 Syawal 194 H di kota Bukhara (Uzbekistan ). Beliau lahir di kalangan keluarga yang taat beribadah dan rajin menuntut ilmu.
Ayah  dan ibu Imam Bukhari berkomitmen bahwa mereka akan mendidik Imam Bukhari sampai bisa bermanfaat untuk agama dan juga umat. Pada umur 4 tahun, Imam Bukhari mengalami kebutaan tetapi, Allah memberinya kemudahan dalam menghafal yang luar biasa. Ibu Imam Bukhari selalu berdoa menyebut asma Allah agar anaknya diberi kesembuhan, hingga pada akhirnya Allah pun memberi kembali penglihatan Imam Bukhari.

Masa menuntut ilmu

Dari kecil Imam Bukhari sudah senang mengembara ilmu dari satu guru ke guru lainnya. Hal ini dilakukan beliau untuk dapat mengumpulkan hadis-hadis Rasulullah. Dalam menuntut ilmu, beliau sangat ketat dan hati-hati dalam mencari guru dan hadis.
Ada suatu kisah saat beliau akan mendatangi seorang guru, Guru tersebut sedang bermain dengan ayam yang mana ia memancing ayam tersebut menggunakan pakan. Tetapi, saat ayam itu mendekat guru tersebut tidak memberi makan , melainkan langsung menangkapnya. Ketika melihat peristiwa itu Imam Bukhori langsung tidak jadi mendatangi guru tersebut. Ketika Imam bukhari ditanya masyarakat sekitar, beliau menjawab, ” jika dengan ayam saja bisa berdusta, bagaimana dengan hadis nabi, bisa jadi aku yang akan dibohongi nanti”.

Baca Juga:  Ketika Kasih Sayang Rasulullah SAW Diuji: Kisah Zaid bin San'ah, Pendeta Masuk Islam Setelah Mencekik Nabi

Proses menyeleksi hadist

Untuk bisa menjadi satu kitab shahih bukhari seperti sekarang ini, beliau harus mengembara hadis-hadis dari guru yang terpecaya. Kemudian beliau juga sangat ketat dalam proses menyeleksi hadis tersebut. Beliau menyeleksi setiap hadis dengan cara :

1. Memastikan sanad hadis tersebut dan sanadnya benar sampai ke Rasulullah
2. Memastikan isi hadis  yang terkandung
3. Melakukan mandi, berwudhu, dan shalat istikharah 2 rakaat untuk meminta petunjuk Allah

Dari cerita perjalanan Imam Bukhari diatas kita dapat mengambil pelajaran berharga di dalamnya seperti doa seorang ibu itu luar biasa sekali, dalam mencari ilmu kita harus semangat dan pantang menyerah, dan selalu menyertakan Allah di setiap langkah kita. Semoga kedepannya kita dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi, dan selalu bisa menebarkan manfaat bagi lingkungan sekitar, Amiin. []Nisrina Zalfa Sadidah.  

Related Posts

Latest Post