Moderasi Beragama sebagai Pilar Kehidupan Berbangsa

Orang yang sedang mengadah meminta kepada Allah SWT yang Maha Kaya (Freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Moderasi beragama adalah penyesuaian praktik dan ketentuan beragama terhadap perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai ajaran agama itu sendiri. Masyarakat Islam sudah menerapkan berbagai moderasi beragama, hal ini dilatar belakangi oleh kebutuhan umat Islam untuk beradaptasi dengan dunia modern.

Umat muslim Indonesia sudah banyak menerapkan moderasi beragama, seperti saat terjadi bencana, lembaga zakat dan relawan Islam membantu semua korban tanpa membedakan agama, dakwah-dakwah Islam melalui media sosial agar lebih mudah dijangkau masyarakat, dan juga terciptanya teknologi-teknologi yang membantu mempermudah dalam belajar agama, contoh, teknologi sajadah yang bisa mengeluarkan bunyi bacaan salat sehingga mempermudah belajar bacaan salat.

Moderasi beragama dalam Islam dikenal dengan istilah Wasathiyah yang diambil dari kata wasath yang artinya tengah-tengah, bahkan disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 143:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ

Artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang wasath (pertengahan), agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” (Q.S. Al-Baqarah : 143)

Beberapa orang memandang moderasi beragama sebagian ancaman bagi nilai-nilai keagamaan. Hal ini dikarenakan moderasi beragama sering dikaitkan dengan budaya barat yang dianggap sekuler dan individualistis. Sekuler artinya suatu pandangan yang mengutamakan urusan duniawi, dan individualisasi yang artinya menekankan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama. Padahal moderasi bukan berarti mengganti nilai-nilai yang sudah ada, hanya menyesuaikan dengan kemajuan zaman, supaya akses beragama lebih mudah dan ajaran agama dapat diterapkan secara lebih relevan di era modern.

Baca Juga:  Review Buku Studi Antropologis Tentang Hukum

Tujuan lain diterapkannya moderasi beragama adalah agar menghindari sifat ekstrem dalam beragama. Sifat ekstrem ini, dapat menimbulkan permusuhan dengan pemeluk agama lain, juga ditakutkan akan menjadi cikal bakal terorisme. Dengan menerapkan moderasi beragama, umat muslim diharapkan dapat lebih bijak dan kontekstual dalam memahami ajaran agama. Bukan berarti tidak serius dalam beribadah, tetapi moderasi agama itu penting supaya tidak terdapat kesalahpahaman dengan agama lain.

Moderasi beragama merupakan fondasi penting dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa Indonesia yang majemuk. Dengan mengamalkan nilai-nilai moderasi seperti toleransi, keadilan, dan keseimbangan, umat beragama dapat hidup berdampingan tanpa meniadakan perbedaan. Moderasi menjadi pilar kehidupan berbangsa karena melahirkan sikap saling menghormati antarumat, memperkuat persatuan nasional, serta mendorong pembangunan sosial yang damai dan berkeadaban. Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, moderasi beragama memastikan bahwa nilai-nilai spiritual tetap menjadi penuntun moral dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan berdaya saing.

Moderasi beragama menjadi salah satu pilar kemajuan agama Islam. Islam harus bisa kembali ke masa kejayaannya, di mana Islam bisa menaklukkan dunia dengan keindahan beragama dan ilmu yang luar biasa. Moderasi beragama ini juga bisa mengubah pandangan dunia tentang Islam yang sering dikaitkan dengan terorisme. Islam harus tampil sebagai agama yang damai, adil, dan membawa rahmat bagi seluruh alam. Dengan demikian, moderasi beragama tidak hanya menjaga keharmonisan antarumat, tetapi juga menjadi fondasi kemajuan Islam yang beradab dan relevan di era teknologi modern. []Nathasya Putri Ratu

Baca Juga:  Tradisi Islam yang Unik di Dunia

 

Related Posts

Latest Post