almuhtada.org – Dalam Islam, kesehatan mental dianggap sebagai komponen penting dari keseluruhan kesehatan. Hadis dan Al-Qur’an sangat menekankan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara jiwa dan raga. Dalam surah Al-Baqarah, ayat 286, Allah berfirman bahwa tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan mereka. Ini menunjukkan bahwa Allah Swt. menyadari kemampuan manusia dan ingin agar umat-Nya tidak terlalu terbebani.
Doa dan ibadah adalah salah satu metode paling efektif untuk mengatur mental. Do’a Islam bukan hanya permohonan, tetapi juga sarana untuk berbicara langsung dengan Allah. Berdoa dapat menenangkan dan memberi harapan ketika seseorang tertekan atau cemas. Rasulullah Saw. sering mengingatkan umatnya untuk berdoa kapan pun dan di mana pun mereka berada.
Shalat, misalnya, memungkinkan orang Muslim untuk berkonsentrasi, merenungkan, dan menyeimbangkan pikiran mereka. Mereka juga dapat merasakan kedamaian dan ketenangan, yang sangat penting untuk kesehatan mental, melalui gerakan dan bacaan yang mereka lakukan selama shalat.
Kehidupan tidak bisa terhindar dengan stres. Banyak panduan yang tersedia dalam Islam untuk menangani stres dan tantangan. Sabar adalah prinsip yang sangat penting. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 153, Allah berfirman bahwa Allah SWT berada di belakang mereka yang sabar. Kesabaran bukan hanya menunggu, tetapi juga menerima situasi dan berusaha menemukan solusi.
Selain itu, memahami konsep tawakal (berserah diri) sangat penting. Tawakal mengajarkan bahwa setelah berusaha, kita harus menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ini membantu mengurangi stres psikologis karena kita tidak merasa harus memikul semua tanggung jawab sendirian. Berserah diri dapat membuat orang lebih santai dan tenang.
Islam juga menekankan pentingnya dukungan sosial. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Memiliki komunitas yang mendukung dapat memberikan ruang bagi individu untuk berbagi perasaan dan pengalaman, yang sangat penting dalam mengatasi stres. Kegiatan sosial, seperti pengajian atau berkumpul dengan teman-teman, dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan mengurangi rasa sepi.
Dalam Islam, pengendalian mental terdiri dari doa, ibadah, sabar, tawakal, dan dukungan sosial. Dengan mengikuti pedoman ini, orang dapat mencapai kesehatan mental yang lebih baik dan menjadi lebih percaya diri saat menghadapi tantangan hidup. Tidak hanya tanggung jawab individu untuk menjaga kesehatan jiwa, tetapi juga tanggung jawab komunitas untuk membantu satu sama lain dan mendukung satu sama lain dalam mencapai kesejahteraan bersama. Melalui pemahaman dan praktik yang benar, mental yang sehat akan menjadi komponen penting dari kehidupan seorang Muslim, membuatnya lebih siap untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. [Muhammad Ikhsanudin]