Menyayangi Binatang sebagai Bentuk Ibadah dalam Islam

Makhluk ciptaan Allah yang saling menjaga dan menyayangi(pinterest.com – almuhada.org)

almuhtada.org – Kita ini muslim yang diajari akhlak kepada sesama manusia untuk saling mengasihi, menyayangi, menjaga ukhuwah, merawat ikatan.

Takdir kita hidup bersama makhluk lainnya yang faktanya mereka pun ingin merasakan hidup.

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin membawa prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap lingkungan dan makhluk ciptaan Allah SWT.

Bukan saja kepada manusia, tetapi juga kepada makhluk lain, salah satunya binatang.

Sebagai bagian dari ciptaan Allah, binatang memiliki hak-hak yang harus dihormati dan dijaga oleh manusia.

Dalam berbagai riwayat dan ayat al-qur’an terdapat banyak anjuran untuk memperlakukan binatang dengan baik, serta peringatan keras terhadap tindakan menyakiti atau menelantarkan mereka.

Sebab Rasulullah bersabda :

“Barang siapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.”

(HR. Bukhari).

Secara hukum, islam mengatur bahwa menyayangi dan merawat binatang adalah kewajiban, terutama bagi siapa pun yang memeliharanya.

Memberi makan, menyediakan tempat yang aman, dan tidak menyiksanya merupakan bentuk tanggung jawab yang harus ditunaikan.

Sebaliknya, menyakiti atau membiarkan binatang menderita tanpa sebab yang dibenarkan syariat termasuk dosa yang bisa berakibat serius.

Islam juga melarang eksploitasi binatang untuk kesenangan atau keuntungan semata jika itu menyebabkan penderitaan.

Islam telah menjelaskan agar kita senantiasa berbuat baik terhadap apapun termasuk kepada binatang.

Hal ini merupakan bentuk dari akhlakul karimah dimana dimana terhadap binatang pun kita diharuskan untuk menjaga akhlak dan sikap.

Baca Juga:  Bentuk Kasih Sayang: Dengarkan Mereka yang Terlihat Jarang Bicara

Beberapa adab dalam memperlakukan binatang yaitu :

  • Kita harus memastikan bahwa binatang yang kita lihat tidak dalam kondisi lapar atau haus. Kita dapat memberikannya asupan agar nutrisinya tetap terjaga.
  • Tidak menyiksanya seperti memukul dan menendang serta menjadikannya sasaran berburu dengan sembarangan.
  • Apabila memelihara hewan peliharaan di rumah, pastikan selalu memenuhi kebutuhannya dan segera memberi tindakan apabila dalam kondisi tidak sehat.
  • Terhadap hewan yang hendak disembelih, kita harus memperhatikan kelengkapan dan cara agar sesuai dengan prosedur yang tepat. Misalnya, memastikan pisau yang akan digunakan tajam dan mengondisikan hewan sembelih senyaman mungkin.

Setiap yang mendatangkan kebermanfaatan, maka akan memperoleh kebaikan.

Hal ini juga berlaku apabila kita sebagai manusia mengasihi dan menyayangi binatang, maka akan ada keutamaan yang dapat kita raih yakni :

*Memperoleh ampunan dari Allah SWT

*Mendapatkan rahmat dari Allah SWT di hari kiamat kelak

*Memperoleh banyak pahala dan rezeki

*Memelihara dan tulus menyayangi binatang adalah bentuk sedekah

*Memperoleh cinta dari Rasulullah SAW terutama saat kita memelihara kucing

Menyayangi binatang dalam islam buan hanya mencerminkan akhlak mulia, tetapi juga merupakan bagian dari ketaatan kepada perintah Allah SWT dan teladan Rasulullah SAW.

Islam mengajarkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil dan penuh kasih sayang.

Perlakuan baik terhadap binatang dapat menjadi bentuk ibadah, sedangkan perlakuan zalim terhadap mereka dapat menjadi sebab dosa dan azab.

Baca Juga:  Sifat Rasulullah yang Penuh dengan Kasih Sayang

Sebagaimana firman Allah SWT :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

“Dan tidak ada seekor binatang pun di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat seperti kamu. Tidak kami tinggalkan sesuatu pun dalam Al-kitab, kemudian kepada tuhan mereka dikumpulkan.”(QS.Al-An’am: 38)

Ayat ini menunjukkan bahwa binatang juga merupakan umat ciptaan Allah yang memiliki nilai dan kedudukan tersendiri.

Maka, sebagai khalifah dibumi, manusia memiliki kewajiban untuk memperlakukan mereka dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang.[]Muhammad Farah Maftuch

Related Posts

Latest Post