Kejar Dunia Melupakan Surga: Pelajar Harus Tahu Ridha Allah yang Sesungguhnya

Ilustrasi gambar Pelajar yang sedang belajar (pinterest.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org. Pernahkah kamu merasa sibuk dalam urusan dunia hingga tak sempat menengadahkan tangan dalam doa atau bahkan terlupa untuk menunaikan salat lima waktu yang diperintahkan-Nya?

Tugas menumpuk, rapat organisasi beruntun, laporan tak kunjung selesai, belum lagi kerja part time atau kesibukan-kesibukan lainnya yang menyesaki hari-hari kita. Di tengah kesibkan yang seolah tiada jeda dan habisnya, terkadang pelajar atau mahasiswa mengorbankan ibadah kewajibannya lantaran tak sempat atau terlupa.

Seringkali dirasa bahwa waktu yang dikorbankan adalah untuk hal penting, padahal yang terpenting justru kita lupakan atau tinggalkan. Pertanyaannya, benarkah kesibukan duniawi membenarkan abainya kita pada urusan akhirat?

Seorang pelajar atau mahasiswa memang dituntut untuk produktif terkhusus belajar. Juga berkegiatan dalam bidang non akademik seperti berorganisasi, magang, bahkan mencari penghasilan. Tapi semua itu adalah bagian dari  perjalanan, bukanlah tujuan akhir.

Allah subhanahu wataala telah mengingatkatkan kita hamba-Nya dalam firman-Nya;

“Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi…” (Q.S. Al-Qashash: 77).

Dari ayat tersebut kita diajarkan untuk hidup seimbang. Di mana kita diingatkan untuk tidak melupakan hak-hak kita di dunia, namun juga tetap berusaha untuk mendapatkan tujuan akhir kita sebagai seorang muslim, yakni kebahagiaan akhirat. Ibadah bukanlah sekadar ritual, melainkan kompas hidup bagi orang beriman agar tidak kehilangan arah.

Baca Juga:  Memaknai Kehidupan, Menjalaninya dengan Petunjuk Islam

Kesibukan bukanlah alasan. Kita bisa melihat teladan kita, Rasulullah, di mana beliau adalah pemimpin negara, panglima perang, pembimbing umat, kepala keluarga, dan guru spiritual. Namun dari kesibukan-kesibukan tersebut, Rasulullah tidak pernah meninggalkan salat dan ibadah yang lainnya, bahkan meski berada di medan perang.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari (No. 6464) dan Muslim (No. 2818) yang berbunyi; “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang  dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit.”

Hadist tersebut mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga konsistensi ibadah kita meskipun hanya sedikit. Di mana hal kecil tersebut lebih di cintai oleh Allah, daripada yang besar namun hanya dilakukan sekali saja. Salat tepat waktu, zikir ringan sambil mengerjakan tugas atau kesibukan lainnya, dan bahkan membaca satu ayat Al-Quran tiap hari dapat kita lakukan di sela kesibukan kita.

Demikianlah sedikit pembahasan mengenai beberapa hal kesibukan dunia dan bagaimana menyelaraskan kesibukan kita di dunia dengan tujuan kita di akhirat. Semoga apa-apa yang kita upayakan senantiasa dipermudah jalannya oleh Allah subhanahu wataala. Dan semoga ibadah apa pun yang kita lakukan dapat istikamah. Yuk sudah saatnya kita kembali mepersiapkan diri dan menjadi versi terbaik dalam diri kita untuk selangkah lebih maju dalam menjadi hamba-Nya yang baik! Wallahu a’lam bissawab. Semoga dapat bermanfaat!. [Rosi Daruniah]

Baca Juga:  Hukum Mendapatkan Uang dengan Meminta-minta

Related Posts

Latest Post