Kurban dan Haji Telah Usai, Spirit Ibadah Harus Tetap Terjaga

Ilustrasi seseorang anak kecil dengan dua ekor kambing (Pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Idul adha sudah berlalu, namun bulan Dzulhijjah masih berjalan menyertai langkah kita. Meskipun demikian, ibadah kita tidak boleh kendur atau bahkan merosot.

Sudah sepatutnya kita terus menjaga dan mengamalkan spirit ibadah kurban dan haji dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kita tidak berkurban ataupun pergi haji, kita harus berupaya memperkuat ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah Swt., memperbaiki diri, dan meningkatkan kepedulian sosial.

Dengan taqwa kita akan selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat. Seperti yang kita tahu, ibadah kurban mengajarkan kita akan keikhlasan dalam beribadah dan peduli dengan sesama.

Sikap tersebut hendaknya kita istiqomahkan dalam kehidupan sehari-hari seperti rutin bersedekah, mengikuti bakti sosial, gemar menolong, dan dermawan dengan yang lain. Begitupun dengan haji. Ibadah haji mengajarkan kita untuk ikhlas dan berkomitmen menjadi hamba yang lebih baik.

Haji mengajarkan kita untuk menghindari sifat-sifat seperti riya’, iri, dan dendam. Hendaknya kita istiqomahkan sifat-sifat tersebut dengan rajin beribadah seperti sholat berjamaah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan lain-lain.

Haji dan kurban bukan hanya sarana peringatan hari besar Islam, dimana Nabi Ibrahim yang ikhlas mengorbankan putranya, Nabi Ismail. Akan tetapi dua ibadah tersebut merupakan awal baru bagi kita untuk bertumbuh dan memperbarui diri dalam ketaqwaan, keimanan, kemanusiaan, dan keadilan, dan istiqomah dalam beribadah. [] Nihayatur Rif’ah

Baca Juga:  Alhambra Istana Pengendali Air: Menilik Jejak Peradaban Islam yang Berjaya di Andalusia

Related Posts

Latest Post