almuhtada.org – Dalam hidup, sering kali kita menghadapi hal-hal yang tidak sesuai harapan. Ada rasa kecewa, marah, atau bahkan lelah karena terlalu banyak berharap pada sesuatu yang tidak pasti.
Dari banyak tokoh besar dalam sejarah Islam, Ali bin Abi Thalib menjadi salah satu sosok yang dikenal memiliki ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Lalu, apa sebenarnya rahasia beliau?
Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Aku sudah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia.” Kalimat sederhana yang memiliki makna mendalam.
Saat kita terlalu berharap pada manusia, mudah sekali rasa kecewa itu datang. Karena manusia memiliki keterbatasan, bisa berubah kapan saja dan tidak selalu mampu memenuhi harapan kita. Maka, alangkah baiknya jika kita lebih banyak berharap kepada Allah, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan.
Selain itu, Ali juga mengatakan, “Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.” Ketika kita diperlakukan tidak adil atau disakiti, sering kali muncul keinginan untuk membalas.
Ali mengajarkan bahwa cara terbaik membalas perlakuan buruk adalah dengan menunjukkan bahwa kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan dengan membalas keburukan, tapi dengan memperbaiki diri dan tetap membawa kebaikan.
Kita juga sering merasa cemas tentang masa depan. Ali bin Abi Thalib menenangkan hati kita dengan kalimatnya yang sangat meneduhkan yaitu “Apapun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalannya menemukannya.”
Hal ini mengajarkan bahwa apa yang ditakdirkan untuk kita, tidak akan tertukar. Kita hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Allah, karena semua sudah diatur dengan sangat rapi.
Ada pula satu nasihat yang sangat menguatkan ketika kita kehilangan sesuatu yang kita cintai yaitu “Yang buruk sengaja Allah lepaskan agar yang baik mempunyai kesempatan untuk datang.”
Terkadang, kehilangan adalah bentuk kasih sayang dari Allah. Bisa jadi sesuatu yang kita inginkan bukanlah yang terbaik, dan Allah sedang mempersiapkan yang lebih baik untuk datang kepada kita.
Dan terakhir, sebuah pesan yang begitu indah yaitu “Jadilah seperti bunga yang selalu memberi keharuman bahkan kepada tangan yang menghancurkannya.”
Kita diajak untuk tetap menjadi pribadi yang memberi manfaat dan kebaikan, bahkan kepada orang-orang yang tidak memperlakukan kita dengan baik. Karena kebaikan tidak akan pernah sia-sia, walau tidak selalu dibalas dengan kebaikan pula.
Melalui nasihat-nasihat dari Ali bin Abi Thalib ini, kita belajar bahwa ketenangan bukan berarti hidup tanpa adanya masalah. Tapi bagaimana hati kita mampu menerima, sabar, dan tetap berbuat baik di tengah segala ujian. Semoga kita bisa meneladani sikap beliau, dan menjadi pribadi yang lebih tenang, bijak, serta ikhlas menjalani kehidupan ini. [M. Akiyasul Azkiya]