Mengejar Hati yang Bahagia

Ilustrasi seseorang yang sedang gembira atau senang (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Kegelisahan, kesedihan, sulitnya hati khusyu’, galau, sesaknya dada atau gundah gulananya perasaan semua itu bisa hilang dengan berbuat baik pada orang lain. Ketika kita berbuat baik pada orang lain akan menimbulkan ketenangan tersendiri pada hati kita, sehingga tidak ada salahnya ketika kita banyak menolong atau berbuat baik kepada orang lain, karena justru dengan kebaikan yang kita lakukan tersebut akan Allah balas dengan yang lebih baik.

Seseorang pernah mengeluh kepada Nabi tentang kerasnya hatinya, maka Nabi berkata, “Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan kepada si miskin.” Dari hadits diatas ketika hati kita keras, Rasulullah menyampaikan bahwa agar kita mengusap kepala anak yatim, serta memberi makan kepada orang miskin, hal tersebut mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita banyak melakukan kebaikan kepada orang lain dapat mengindarkan kita dari kerasnya hati, sehingga hendaknya kita banyak menebar kebaikan kepada banyak orang agar hati kita dapat lebih tenang dan semoga kita termasuk orang-orang yang hatinya lembut.

Hati yang prihatin atau senang berbelas kasih terhadap orang lain maka akan diperhatikan oleh Allah dan dilapangkan. Hati yang turut merasakan kesulitan saudaranya, akan luluh dari kesombongan dan kenikmatan dunia yang menipu..

Kita janganlah pernah meremehkan sikap berbuat baik kepada orang lain, bahkan sebuah senyuman kepada saudaramu semoga dapat menjadi sebab yang akan membahagiakan hatimu dan juga meraih ridha Allah Ta`ala. Bahkan hal sekecil senyuman pun jangan kita remehkan, karena kita tidak pernah tahu kebaikan mana yang kita lakukan yang dapat membuat Allah ridha kepada kita, sehingga kita hendaknya jangan bosan-bosan untuk melakukan kebaikan walaupun sesederhana memberikan senyuman kepada orang lain.

Baca Juga:  Tidak Semua Motivasi Bekerja untuk Semua Orang, Termasuk Kamu!

Orang yang prihatin terhadap orang lain sesungguhnya telah prihatin terhadap hatinya sendiri, orang yang berbuat baik pada orang lain sesungguhnya dialah yang lebih dahulu meraih kebaikan itu sendiri.

Nabi bersabda :  “Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”…… “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah rasa senang yang kau masukan ke hati seorang (H.R Muslim).” Dari hadits tersebut disebutkan bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain, bahkan Allah menyebutkan bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah ketika kita memasukkan rasa senang ke hati orang lain, artinya memasukkan rasa senang yaitu hendaknya kita selalu berusaha berbuat baik dan juga menyenangkan orang lain, jangan sampai justru kita mempersulit atau berbuat kejahatan yang dapat menyakiti hati saudara kita.

Kita dapat mengamalkan banyak kebaikan atau hal-hal yang positif yang dapat menjadikan kita lebih dekat dengan Allah, sehingga Allah ridha kepada kita, diantaranya seperti mengunjungi orang sakit, membantu faqir miskin, dan menyenangkan hati anak yatim.

Ibnu Taimiyyah berkata : Barangsiapa yang ingin sampai derajat al-abroor (sholihin) maka hendaknya setiap hari ia berniat untuk memberi kemanfaatan kepada manusia” (Al-Iman Al-Awshoth). Dalam hadits tersebut apabila kita ingin sampai pada derajat sholihin yaitu orang-orang shalih maka hendaknya ketika kita menjalani hari-hari kita dengan berniat untuk memberi kebermanfaatan kepada banyak orang.[] Puan Sukowati

Baca Juga:  Lembut dan kuatkan hatimu

 

Related Posts

Latest Post