Membangunkan Tanpa Menyakiti: Etika Luhur dalam Islam

Ilustrasi orang yang sedang dibangunkan dengan kelembutan (Pinterest.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam hal membangunkan mereka dari tidur. Islam sebagai agama yang sempurna mengatur segala aspek kehidupan, termasuk adab dalam membangunkan orang yang sedang tidur. Hal ini penting karena menyangkut etika, rasa hormat, dan kasih sayang sesama Muslim.

  1. Niat yang Baik dan Tujuan yang Benar

Sebelum membangunkan seseorang, niatkanlah bahwa itu dilakukan demi kebaikan. Misalnya, membangunkan untuk melaksanakan salat subuh, bekerja, atau kewajiban lain. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam perbuatan tersebut dan menghindarkan dari sikap mengganggu tanpa alasan.

  1. Lakukan dengan Lembut dan Penuh Kasih Sayang

Rasulullah SAW dikenal sangat lembut dalam membangunkan istri dan sahabatnya. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW membangunkan keluarganya untuk salat malam dengan penuh kelembutan.

Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan kelembutan dalam setiap tindakan, termasuk saat membangunkan orang tidur. Contoh: Rasulullah SAW membangunkan Ali dan Fatimah untuk salat malam dengan berkata: “Tidakkah kalian bangun untuk melaksanakan salat malam?” (HR. Bukhari)

  1. Hindari Cara yang Kasar dan Mengejutkan

Mengagetkan atau membentak seseorang saat tidur bisa menimbulkan gangguan psikologis atau bahkan fisik. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang melarang menyakiti sesama tanpa alasan yang dibenarkan.

  1. Perhatikan Keadaan dan Kebutuhan Orang yang Tidur
Baca Juga:  Cara Makan dan Minummu Sudah Benar Belum? Ini Etika Makan dan Minum dalam Islam yang Perlu Kamu Tahu!

Tidak semua orang bisa dibangunkan dengan cara yang sama. Anak kecil, orang yang sakit, atau seseorang yang sangat lelah butuh pendekatan yang lebih hati-hati. Membangunkan orang tidur tidak boleh dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan situasi dan kondisinya.

  1. Ucapkan Nama atau Kalimat Penuh Doa

Dalam membangunkan, bisa digunakan ucapan yang mengandung doa atau panggilan yang lembut seperti, “Bangun, sudah waktunya salat, semoga harimu diberkahi Allah,” atau menyebut nama dengan suara pelan. Ini menciptakan suasana yang hangat dan tidak menimbulkan rasa jengkel.

  1. Gunakan Sentuhan Ringan Jika Perlu

Jika kata-kata tidak cukup membangunkan, bisa dilakukan dengan menyentuh ringan seperti menepuk bahu atau tangan secara perlahan. Cara ini dicontohkan juga dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan kepedulian dan kasih sayang.

Islam mengajarkan adab membangunkan orang tidur dengan cara yang penuh kelembutan, perhatian, dan niat yang baik. Tujuannya bukan sekadar membangunkan, tetapi menjaga keharmonisan dan menunjukkan kasih sayang dalam interaksi sesama Muslim. Dengan mengamalkan adab ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih peka, santun, dan dicintai Allah SWT serta sesama manusia. []Isna Wahyu

 

Editor : Aulia Cassanova

Related Posts

Latest Post