Almuhtada.org – Dalam kehidupan modern yang penuh persaingan dan ketidakpastian, banyak orang dihantui kekhawatiran soal rezeki. Apakah cukup? Apakah adil? Apakah akan datang tepat waktu? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang membuat kita semakin cemas. Padahal dalam Islam, Allah SWT telah menjamin bahwa rezeki setiap makhluk telah ditetapkan, bahkan sebelum ia lahir ke dunia. Manusia hanya dituntut untuk berikhtiar dan bertawakal, bukan mencemaskan hal yang telah menjadi ketentuan-Nya.
Tawakal adalah sikap menyerahkan urusan kepada Allah setelah melakukan usaha yang maksimal. Rasulullah ﷺ bersabda:
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: إنه سمع نبي الله صلى الله عليه وسلم يقول:«لَو أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
” Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung itu pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi, no. 2344)
Burung tidak hanya diam di sarangnya. Ia keluar dari pagi hari, terbang mencari makan. Burung tidak membawa peta atau menyimpan bekal, tapi ia yakin dan bergerak. Hal itulah yang Allah ajarkan tentang hakikat tawakal yakni berusaha disertai keyakinan penuh kepada Allah.
Tawakal bukan sekadar teori. Ia dibuktikan dalam sejarah, terutama pada kisah hijrahnya Rasulullah ﷺ bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq ke Madinah. Saat mereka bersembunyi di Gua Tsur, para pemburu dari Quraisy sudah hampir menemukannya.
Pada saat itu, ikhtiar yang telah mereka lakukan sudah maksimal yakni dengan bersembunyi, mengatur strategi hijrah, bahkan berjalan melewati jalur sulit. Namun hasilnya diserahkan penuh kepada Allah. Dan benar, Allah menolong mereka dengan cara yang tidak diduga. Pasukan Quraisy tidak melihat ke dalam gua, karena Allah menyamarkan mereka dengan sarang laba-laba dan burung merpati. Ikhtiar dan tawakkal yang telah dicontohkan ini dapat kita terapkan dalam hal mencari rezeki.
Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an:
وَما مِن دابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُها
” Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan Allah yang menjamin rezekinya.” (QS. Hūd: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa **tidak ada satu pun makhluk yang dilupakan oleh Allah SWT. Termasuk manusia, yang memiliki akal dan kemampuan, tentu jauh lebih layak untuk tidak diragukan jaminan rezekinya.
Keyakinan bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar menanamkan ketenangan dalam jiwa yang sering gelisah oleh urusan dunia. Setiap manusia telah ditetapkan jatahnya oleh Allah dan tidak ada satu pun makhluk di bumi yang terlewat dari jaminan-Nya. Kisah para sahabat, burung yang pergi pagi lalu pulang kenyang, hingga keajaiban di Gua Tsur, semuanya menjadi bukti bahwa ikhtiar yang tulus dan tawakal yang kuat akan selalu berbuah kebaikan.
Maka, daripada terus mencemaskan sesuatu yang telah Allah tanggung, lebih baik kita isi hari-hari dengan usaha yang sungguh-sungguh, hati yang yakin, dan doa yang tak pernah putus. Karena pada akhirnya, yang tenang bukanlah mereka yang memiliki segalanya, tetapi mereka yang percaya bahwa Allah tak pernah meninggalkan mereka. Rezeki akan datang tepat waktu, sesuai takaran, dan tak akan tertukar. [] Rezza Salsabella Putri