Simak Mengusir Kemalasan ala Madilog dengan Mengikuti 6 Cara Menemukan Kembali Semangat Hidup Gen Z

Gambar seseorang yang terjebak dalam lingkungan kemalasan (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Kemalasan bukan sekadar kebiasaan duduk-duduk tanpa tujuan. Dalam pandangan Madilog karya Tan Malaka, kemalasan bisa diatasi dengan cara berpikir yang benar dan terarah. Madilog mengajak kita untuk membiasakan diri berpikir secara logis dan ilmiah, supaya tidak mudah menyerah pada rasa malas yang sering datang diam-diam.

Berikut 6 cara sederhana untuk mengatasi kemalasan berdasarkan semangat Madilog:

  1. Sadarilah bahwa malas itu bukan kodrat, tapi hasil cara berpikir yang salah

Tan Malaka menekankan pentingnya materialisme, yaitu memandang segala sesuatu berdasarkan kenyataan dan pengalaman hidup nyata. Kalau kita malas, bisa jadi karena kita terbiasa membayangkan hidup seenaknya tanpa melihat kenyataan. Maka, cobalah melihat fakta: waktu berjalan, tugas menumpuk, hidup terus bergerak. Kesadaran ini bisa jadi tamparan lembut untuk bangkit.

  1. Latih pikiran kita dengan logika sederhana setiap hari

Logika menurut Madilog bukan cuma alat ilmuwan, tapi juga senjata sehari-hari agar kita tidak mudah tertipu pikiran sendiri. Misalnya, saat kita berkata “nanti saja ah ngerjainnya,” coba tanyakan balik: Apakah nanti benar-benar lebih siap? Atau itu cuma alasan? Dengan bertanya pada logika, kita bisa lebih jujur pada diri sendiri.

  1. Ubah kebiasaan malas dengan dialektika: belajar dari proses

Dialektika dalam Madilog adalah cara berpikir yang tidak kaku: kita boleh berubah, asal ada dasar. Kalau kita gagal hari ini karena malas, bukan berarti kita gagal selamanya. Justru dari situ kita bisa bertanya: Apa yang bikin aku malas tadi? Bisa nggak besok aku atasi dengan cara yang lebih ringan? Setiap kemalasan adalah pelajaran, bukan kutukan.

  1. Jangan tunggu motivasi, mulai saja dari yang kecil dan nyata
Baca Juga:  Sekian banyak kisah penuh makna, apakah kisah kita masih ada maknanya?

Tan Malaka bukan tipe pemimpi kosong. Ia percaya bahwa ide harus diwujudkan lewat tindakan. Jadi, kalau kamu malas, jangan menunggu datangnya semangat. Mulailah dari langkah kecil: rapikan meja, buka buku, atau jalan 5 menit. Tindakan kecil ini bisa menyalakan mesin semangat yang sedang mogok.

  1. Temukan makna dari kegiatanmu—jangan sekadar ikut-ikutan

Dalam Madilog, berpikir kritis itu wajib. Jangan asal ikut tren, apalagi kalau itu malah bikin kita makin hilang arah. Tanyakan: Kenapa aku harus belajar? Untuk siapa aku bekerja? Kalau kita tahu tujuannya, kita lebih mudah bertahan. Kemalasan sering datang karena kita lupa alasan kenapa kita mulai.

  1. Terima bahwa tidak semua harus sempurna, yang penting berpikir dan bergerak

Bagi Tan Malaka, logika dan ilmu bukan soal siapa paling pintar, tapi siapa mau belajar. Jadi jangan tunggu sempurna baru mulai. Tulis ide walau belum rapi. Kerjakan tugas walau belum lengkap. Dengan terus berpikir dan mencoba, kita akan melawan kemalasan dan tumbuh jadi pribadi yang mandiri dan sadar arah hidupnya.

Dengan mempraktikkan semangat Madilog, kita bisa lebih rasional, tidak mudah menyerah, dan lebih berani menghadapi hidup yang terus berubah. Karena seperti kata Tan Malaka: “Berpikir adalah bekerja.” Dan orang yang mau berpikir dengan benar, pasti akan menemukan jalannya sendiri keluar dari kemalasan. []Nevia Anggriya

Baca Juga:  Keseimbangan Syukur Dan Ambisi Dalam Perspektif Islam dan Logika

Related Posts

Latest Post