almuhtada.org – Sebagai seorang mahasiswa, tentunya kita tidak bisa lepas dari kesibukan tugas, ujian, organisasi, dan aktivitas kampus lainnya. Namun di sisi lain, sebagai seorang muslim, kita juga memiliki kewajiban untuk terus belajar agama. Lalu, bagaimana cara membagi skala prioritas agar keduanya bisa berjalan beriringan?
Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat pernah menyampaikan bahwa menuntut ilmu dunia itu penting, namun menuntut ilmu agama adalah bekal utama untuk kehidupan setelah mati. Maka kuncinya adalah bukan memilih salah satu, tapi menyeimbangkan keduanya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 77:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia…”
(QS. Al-Qashash: 77)
Tips Membagi Skala Prioritas:
- Tata Niat
Niatkan semua aktivitas kampus sebagai bagian dari ibadah. Belajar di kelas, mengerjakan tugas, bahkan menghadiri rapat bisa bernilai ibadah jika diniatkan mencari ilmu untuk kemaslahatan umat. - Buat Jadwal Harian
Sisihkan waktu khusus setiap hari, meskipun hanya 10–15 menit, untuk membaca Al-Qur’an, mendengarkan kajian, atau belajar fiqh dasar. Tidak harus lama, yang penting istiqamah. - Gunakan Waktu ‘Sela’
Saat menunggu dosen datang, istirahat siang, atau di perjalanan, gunakan waktu tersebut untuk zikir, membaca satu hadits, atau mendengarkan podcast islami. - Utamakan Kualitas daripada Kuantitas
Lebih baik belajar agama sedikit tapi rutin dan dipahami, daripada banyak tapi tidak istiqamah. Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit.” (HR. Bukhari) - Pilih Lingkungan yang Mendukung
Cari teman atau komunitas yang sama-sama semangat belajar agama, agar termotivasi dan bisa saling mengingatkan.
Ingatlah bahwa Allah tidak menilai seberapa banyak aktivitas kita, tapi seberapa ikhlas dan sungguh-sungguh kita dalam menjalankannya. Dengan manajemen waktu yang baik, insyaAllah kita bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi di dunia, dan calon penghuni surga di akhirat. []Nevia Anggriya Orvala