Memaknai Kehidupan, Menjalaninya dengan Petunjuk Islam

ilustrasi Orang yang sedang merenungi kehidupan ( freepik.com - almuhtada.org)
ilustrasi Orang yang sedang merenungi kehidupan ( freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Kehidupan dunia adalah kehidupan yang kompleks. Dan meskipun kehidupan ini hanyalah sementara, tapi cara hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan untuk kita mencari makna kehidupan terutama dari sudut pandangan Islam. Di sinilah peran Al-Qur’an sebagai petunjuk untuk umat Islam menjadi penting dan perlu untuk dilihat.

Apa makna dan tujuan kehidupan manusia, menurut Al-Qur’an?

Pertama, hidup adalah ibadah. Sebagaimana dalam surah Ad-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.

Ayat di atas merupakan pernyataan tentang tujuan diciptakannya manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan kata lain, keberadaan manusia di dunia tidak lain – tidak bukan hanyalah untuk beribadah dan memasukkan nilai-nilai ibadah dalam setiap aspek kehidupan.

Kedua, hidup adalah menjadi pemimpin dan pembimbing. Makna atau tujuan hidup selanjutnya dapat kita lihat pada potongan Q.S Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Istilah khalifah dapat didefinisikan wakil atau penerus pemimpin sebelumnya. Konsep khilafah adalah hirasatuddin wa siyasatuddunya, yaitu memelihara agama dan mengatur dunia. Dari ayat di atas, tujuan adanya manusia yang selanjutnya adalah menjaga, memelihara, dan membimbing ciptaan Allah SWT yang ada di bumi ini. Dengan memaknai ini, secara tidak langsung kita siap untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, dengan tidak terlena dan melupakan akhirat.

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu, Inilah Pintu Surga Yang Bisa Kamu Lewati!

Ketiga, Hidup adalah ujian. Hal ini dapat kita lihat dalam Q.S Al-Mulk ayat 2 yang berbunyi

ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Artinya: yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.

Ayat di atas merupakan pernyataan tentang salah satu makna hidup sebagai ujian dari Allah. Dalam memaknai ini, kita dapat memahami bahwa setiap individu akan menghadapi berbagai tantangan, baik dalam bentuk kesulitan maupun kenikmatan. Ujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana seseorang mampu bersabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur ketika diberikan nikmat.

Kemudian, yang perlu diingat adalah bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 286: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Oleh karena itu, setiap ujian yang diberikan sejatinya telah disesuaikan dengan kapasitas kita sebagai hamba-Nya.

Tadilah beberapa makna dan tujuan hidup yang terdapat dalam Al-Qur’an yang dapat membantu pembaca dalam memaknai kehidupan. Terakhir, perlu diingat bahwa kehidupan di dunia adalah kehidupan sementara, maka alangkah lebih baiknya jika kita dapat menyelaraskan kehidupan kita kedepannya dengan memaknai tiga hal di atas. Wallahu a’lam bish-shawab [Abian Hilmi]

Editor : Juliana Setefani Usaini

Related Posts

Latest Post