Bagaimana Kedudukan Manusia dalam Penciptaan Allah SWT?

Ilustrasi orang yang berdiri memandang gedung-gedung (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna di antara makhluk lainnya. Allah SWT meganugrahkan manusia dengan akal, perasaan, dan ilmu pengetahuan yang menjadikannya keistimewaan dibandingkan makhluk lain. Dengan segala kelebihan ini, manusia diberikan tanggung jawab besar dalam kehidupan di dunia yakni sebagai khalifah. Lantas, apa yang membuat manusia begitu istimewa dibandingkan sengan makhluk lainnya?

Dalam surat At Tin ayat 4 yang berbunyi:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

Artinya: “Sungguh, kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Dalam ayat diatas digunakan kata لَقَدْ, yang mana kata ini sebagai kalimat penegas atau pempertegas dari penciptaan manusia. Manusia merupakan puncak tertinggi dari ciptaan Allah SWT. Mengapa manusia merupakan puncak tertinggi dari ciptaan Allah SWT? yaitu karena:

  1. Manusia diberikan Akal. Salah satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lain ialah manusia memiliki akal, yang mana manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
  2. Manusia memiliki nafsu. Berbeda dengan malaikat yang diciptakan tanpa nafsu, manusia diberikan nafsu dalam penciptaannya. Nafsu sendiri dapat membawa manusia dari suatu kebaikan maupun keburukan, tergantung bagaimana manusia itu sendiri yang mampu mengendalikannya.
  3. Manusia diberikan Pengetahuan (Logos). Manusia diberikan pengetahuan merupakan salah satu anugerah dari Allah SWT, hal ini juga yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dengan akalnya, manusia mampu belajar, memahami, bahkan mengembangkan ilmu yang dipelajarinya.
  4. Manusia diberikan Intuisi. Manusia diberikan intuisi sebagai kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui proses berfikir panjang. Intuisi seringkali membantu manusia dalam mengambil keputusan cepat, merasakan bahaya, atau memahami sesuatu secara naluriah.
Baca Juga:  Kenikmatan yang Menipu

Selain ke-empat alasan mengapa manusia merupakan puncak tertinggi penciptaan Allah SWT di atas, manusia juga diberkahi Allah SWT berupa fitrah. Secara bahasa fitrah dapat berarti suci atau cenderung kepada kebenaran (hanif). Sedangkan berdasarkan tafsir syekh Ahmad Musthafa al-Maraghi, fitrah adalah kesiapan fisik dan mental dalam menerima kebenaran dan ke-esa-an sejak jaman sebelum dilahirkan. Artinya adalah terlepas dari agama, suku, bangsa dan lain sebagainya, manusia telah dititipi fitrah oleh Allah SWT.

Meskipun seseorang melakukan perbuatan dosa atau menyimpang dari jalan yang benar, fitrah yang diberikan oleh Allah SWT tetap ada pada dirinya. Fitrah ini sellau cenderung kepada kebaikan dan kebenaran, meskipun tertutupi oleh dosa-dosa tadi. Itulah sebabnya manusia selalu memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah melalui taubat, karena pada dasarnya hati manusia akan merasakan kegelisahan ketika jauh dari kebenaran. Allah SWT pun selalu mebuka pintu taubat bagi semua hambanya, sebagimana sifatnya Yang Maha Pengampun. [Dela Kurniawati]

 

Related Posts

Latest Post