Alhambra Istana Pengendali Air: Menilik Jejak Peradaban Islam yang Berjaya di Andalusia

Court of the Lions AlhambraSumber: Wikipedia.com

almuhtada.org – Istana Alhambra berada di Granada, Andalusia, Spanyol. Melihat pada masa pembangunnya pada abad 13, ia merupakan istana dari kerajaan terakhir yang berdiri di Eropa.

Berdiri pada masa pertikaian di mana bangsa Eropa yang bertujuan merebut kembali kekuasaan yang ditaklukan islam, juga masalah internal yang mana pemimpin-pemimpin pemerintah pada masa itu bertikai satu sama lain, Alhambra dibangun sebagai benteng kemiliteran sekaligus tempat para sultan berlindung. Selain bertujuan untuk mengintimidasi dan mengukuhkan keberadaannya sebagai kerajaan islam terakhir, Istana Alhambra mengandung aspek keindahan yang menonjolkan seni bangunan sebagaimana ia adalah tempat para sultan Emirate of Granada tinggal.

Baca Juga:  Learn, Share & Care Tugas Generasional: Banyak Wanita Hebat Berperan, Yuk Sempatkan Baca!

Pada masa pertahanannya, dengan armada tentara Ferdinand III yang terus menerus menekan, Istana Alhambra tidak tersentuh sama sekali selama pertempuran. Lokasinya sangat strategis sebagi benteng untuk penyimpanan senjata maupun tempat tentara terluka memulihkan kondisi diri. Istana inilah yang menjadikan penaklukan berlangsung lama.

Alhambra terletak di suatu bukit, ia mengawasi kawasan kekuasaannya dari atas. Terlindungi oleh pegunungan dan hutan berhektar-hektar merupakan aspek yang menguntungkan sebagai pangkalan militer. Namun itu juga yang melahirkan masalah bagi Alhambra yang karena ketinggiannya mengakibatkan air tidak bisa mengalir mengingat sumber terdekat berada di level yang lebih rendah daripada benteng tersebut.

Baca Juga:  Tingkatkan Ibadah dengan Melaksanakan Kesunahan di Bulan Ramadan

Dari permasalahan itulah tercipta arsitektur perairan termutakhir pada zamannya, yang mengalirkan air melawan hukum sifat cairan yang mengalir ke bawah; itu merupakan kanal yang bermuara di bendungan kemudian menyalurkan air melalui pipa-pipa kecil ke penjuru istana. Struktur hidrolik kompleks yang diinovasikan oleh Muhammad I Raja Dinasti Nasrid mampu mendatangkan air kedataran yang lebih tinggi mengaliri kompleks halaman, taman, dan pemandian yang rumit, juga memegahkan air mancur sehingga kehidupan di sana bisa lebih mudah.

Tak hanya melawan hukum gravitasi, pada masa kekuasaan islam di Alhambra, juga dibangun air mancur-air mancur yang berorientasi pada aspek keindahan yang sampai sekarang masih saja dikagumi oleh dunia. Salah satunya adalah Court of the Lion, yang dialiri melalui pipa-pipa kecil dari sumber yang sama dari bendungan, yang uniknya terstruktur sebagai jam yang penunjukan waktunya menggunakan patung singa yang memancurkan air sebagai tanda waktu. Air mancur tersebut melingkar dengan kedua belas singa mengelilinginya dan mengucurkan air dari mulultnya untuk menunjukan waktu.

Baca Juga:  Tetap Berpahala Meski Tidak Berpuasa : Ini Dia Caranya!

Arsitektur tersebut yang sampai sekarang masih ada itulah yang menjadikan Alhambra sebagai situs bersejarah yang ditetapkan oleh UNESCO, ia kaya akan budaya dan juga menjadi objek penelitian yang berkontribusi memperkaya pengetahuan arsitektur pengairan hingga sekarang. Kesemua itu menunjukan kemegahan peradaban islam pada masa itu dan dari situ dapat dijadikan bahan bakar penyamat untuk menjadikan peradaban islam kembali berjaya. []Muhammad Irbad Syariyah

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Latest Post