Almuhtada.org – Santri adalah sebutan bagi seorang pelajar atau siswa atau siapapun yang menimba ilmu di pesantren, sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional maupun modern yang ada di Indonesia.
Santri memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dan pelestarian nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Menjadi santri sejati bukan hanya tentang menuntut ilmu, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut langkah-langkah menjadi santri sejati yang mencakup aspek keilmuan, spiritual, dan pengabdian.
- Memiliki Niat yang Ikhlas
Menjadi santri sejati dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas dalam menuntut ilmu.
Niat yang benar akan memandu setiap langkah santri dalam menimba ilmu dan mengamalkannya.
Niat yang ikhlas hanya karena Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam proses pembelajaran dan pengamalan ilmu.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS Al-Bayyinah:5, “Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama dengan lurus…”
- Menjaga Adab dan Akhlak
Santri sejati harus menjaga adab dan akhlak baik terhadap guru, sesama santri, dan lingkungan sekitar.
Adab dan akhlak yang baik mencerminkan kepribadian seorang santri sejati yang mampu menghormati dan memberikan contoh yang baik bagi orang lain.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS Al-Qalam: 4, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.”
- Tekun dalam Menuntut Ilmu
Tekun dalam menuntut ilmu adalah salah satu ciri santri sejati. Santri harus rajin mengikuti pelajaran, mengulang materi, dan membaca kitab-kitab yang dianjurkan oleh guru.
Ketekunan ini akan menghasilkan pemahaman yang mendalam dan pengetahuan yang luas.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS Al-Mujadilah: 11, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
- Mengamalkan Ilmu yang Diperoleh
Ilmu yang diperoleh harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Santri sejati tidak hanya pandai dalam teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu tersebut dalam praktik.
Mengamalkan ilmu adalah bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan masyarakat.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS. Al-Baqarah: 82, “Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”
- Aktif dalam Kegiatan Sosial dan Keagamaan
Santri sejati harus aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan pesantren dan masyarakat.
Keterlibatan dalam kegiatan tersebut akan memperkuat hubungan sosial dan memperluas wawasan keagamaan santri.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS Al-Maidah: 2, “Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.”
- Berbakti kepada Orang Tua dan Guru
Berbakti kepada orang tua dan guru adalah salah satu nilai yang harus dijunjung tinggi oleh santri sejati.
Santri harus menghormati dan mendengarkan nasihat mereka, serta mendoakan kebaikan untuk mereka.
Berbakti adalah wujud rasa syukur atas segala ilmu dan kasih sayang yang diberikan.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS. Luqman: 14, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah…”
- Mengembangkan Potensi Diri
Santri sejati juga harus mengembangkan potensi diri di berbagai bidang, baik akademis maupun non-akademis.
Pengembangan potensi diri akan membuat santri lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS. An-Nahl: 97, “Barangsiapa beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik…”
- Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani
Menjaga kesehatan jasmani dan rohani sangat penting bagi santri sejati. Kesehatan jasmani diperoleh melalui pola hidup sehat, olahraga, dan istirahat yang cukup.
Sementara itu, kesehatan rohani dijaga melalui ibadah yang rutin, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS. Al-Qasas: 77,“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi…”
- Sabar dan Tawakal
Sabar dan tawakal adalah sikap yang harus dimiliki oleh santri sejati. Santri harus sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan, serta tawakal dalam menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
Sikap ini akan membantu santri dalam menjalani kehidupan dengan tenang dan penuh keikhlasan.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS. Ali Imran: 200, “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu…”
- Menjaga Silaturahmi
Santri sejati harus menjaga silaturahmi dengan sesama santri, guru, dan masyarakat. Silaturahmi yang baik akan memperkuat hubungan sosial dan menciptakan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini disampaikan melalui firman-Nya QS. An-Nisa: 1, “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.”
Menjadi santri sejati adalah proses yang memerlukan kesungguhan dan kesabaran. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas dapat mencerminkan seorang santri sejati yang hidupnya penuh berkah. Semoga bermanfaat![]Eka Diyanti