Yuk Cari Tahu, Penyebab Anxiety dalam Perspektif Islam

Ilustrasi Orang yang sedang merasakan cemas - (freepik.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org – Anxiety atau sering disebut dengan serangan panik adalah suatu perasaan khawatir atau cemas yang berlebihan sehingga sulit untuk dikendalikan. Anxiety dalam perspektif islam dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama,baik dari sesi spiritual, psikologis, ataupun sosial.

Anxiety dalam perspektif islam sering kali dikaitkan dengan kelemahan iman, kurangnya tawakal kepada Allah SWT dan ketidakseimbangan hati. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya tentang faktor penyebab anxiety dalam perspektif islam:

1. Kurangnya keimanan dan ketakwaan

Dalam islam keimanan dan ketakwaan yang kuat dapat memberikan ketenangan hati, seperti dalam firman Allah SWT:

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah SWT. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah SWT hati menjadi lebih tentram” Q.S.Ar-Ra’d : 28.

Maka Ketika seseorang jauh dari ibadah, dzikir, Syukur, takwa, ia akan lebih mudah merasa cemas karena tidak mempunyai pegangan yang kuat dalam menghadapi hidup yang melewati banyak sekali ujian.

 

2. Kurangnya tawakal kepada Allah SWT

Tawakal atau berserah diri kepada Allah adalah bagian penting dalam ajaran Islam. Kecemasan sering muncul ketika seseorang terlalu mengandalkan dirinya sendiri tanpa menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung: burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)

Baca Juga:  Zodiak dan Cek Khodam: Apa Kata Islam?

Ketika seseorang tidak memiliki keyakinan bahwa Allah yang mengatur segala urusan, ia akan cenderung merasa terbebani oleh masalah hidup yang ada.

 

3. Terlalu berlebihan dalam mengejar dunia

Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Jika seseorang terlalu fokus pada dunia, seperti mencari harta, jabatan, atau popularitas, maka ia lebih rentan mengalami kecemasan ketika keinginannya tidak tercapai. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kefakiran di depan matanya dan mencerai-beraikan urusannya. Sedangkan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali apa yang telah ditetapkan untuknya.” (HR. Tirmidzi).

Kecemasan dapat muncul karena ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki dan ketakutan akan kehilangan sesuatu yang bersifat sementara.

 

4. Pengaruh setan yang membisikkan rasa takut dan cemas

Dalam Islam, setan memiliki peran dalam menanamkan rasa takut yang berlebihan di dalam hati manusia. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya setan itu menakut-nakuti kamu dengan kekurangan dan kemiskinan serta menyuruh kamu berbuat kejahatan. Sedangkan Allah menjanjikan kepadamu ampunan dan karunia-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 268).

Bisikan setan dapat menyebabkan seseorang meragukan takdir Allah, khawatir terhadap masa depan, dan merasa cemas tanpa alasan yang jelas.

 

5. Kurangnya rasa Syukur

Islam mengajarkan bahwa rasa syukur dapat menghilangkan kecemasan. Seseorang yang tidak bersyukur cenderung selalu merasa kurang dan takut kehilangan sesuatu. Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga:  Mengapa Perlu Perbanyak Membaca Al-Qur`an? Yuk Simak Penjelasannya!

“Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena itu lebih pantas agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR. Muslim).

Ketika seseorang fokus pada nikmat yang sudah diberikan oleh Allah, ia akan lebih tenang dan tidak mudah mengalami kecemasan.

Dalam Islam, kecemasan bukan sekadar kondisi psikologis, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan spiritualitas dan keimanan seseorang. Dengan memperkuat iman, bertawakal kepada Allah, menghindari ketergantungan berlebihan pada dunia, menjauhi bisikan setan, dan meningkatkan rasa syukur, seseorang dapat mengatasi kecemasan dan mencapai ketenangan hati. Islam memberikan solusi berupa shalat, dzikir, doa, dan keyakinan kepada takdir Allah sebagai cara terbaik untuk menghadapi kecemasan dalam hidup. [] Isna Wahyu

Related Posts

Latest Post