Almuhtada.org – Islam merupakan agama yang luar biasa. Segala hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari manusia diatur. Bukan tanpa alasan, di balik aturan itu, selalu ada hikmah atau kebaikan yang dapat diambil di dalamnya.
Islam mengajarkan manusia untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal di muka bumi ini. Perintah tersebut didapatkan sebagaimana yang tertuang dalam salah satu ayat Al-Qur’an berikut.
وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ
Artinya: “Makanlah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu beriman.”
Makanan yang halal merupakan karunia dari Allah yang harus disyukuri. Dengannya, kita dapat hidup dengan kenikmatan dan kesehatan yang Allah janjikan.
Semua makanan dikatakan halal dengan beberapa syarat tertentu. Allah melarang umat-Nya untuk mengonsumsi sesuatu yang haram seperti bangkai, darah, dan daging babi, serta makanan haram yang diperoleh melalui cara-cara yang tidak benar seperti riba, undian, mencuri, merampok, dan perbuatan lainnya.
Tata cara dan syarat yang tidak benar bisa menyebabkan daging tersebut tidak halal. Adapun syarat penyembelih sesuai syariat Islam yakni sebagai berikut.
1. Penyembelih harus beragama Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Hewan sembelihan dalam keadaan hidup, dan sehat, dan bersih
Lalu bagaimanakah tata cara menyembelih ayam sesuai syariat Islam? Simak langkah berikut.
1. Penyembelih tidak diperbolehkan adalah menyembelih sambil makan, minum, merokok atau aktivitas lain yang menyebabkan lalai dalam mengucapkan basmalah.
2. Penyembelihan dilakukan pada pangkal leher ayam dengan memutuskan saluran pernafasan, saluran makan, dan dua urat lehernya dengan sekali sayatan tanpa mengangkat pisau.
Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan di antara ruas tulang leher ke 2 dan ke 3 serta tidak memutus tulang leher. Pisau yang digunakan harus setajam mungkin dan dalam keadaan bersih. Hal itu bertujuan agar matinya ayam dapat disebabkan oleh penyembelihan.
3. Darah ayam dibiarkan keluar dengan waktu minimal 3 menit sebelum proses berikutnya.
4. Ayam yang akan masuk ke dalam proses perendaman air panas harus dipastikan sudah mati (tidak ada reflek kornea mata dan darah berhenti memancar).
5. Setelah itu bersihkan daging ayam hingga dalam kondisi yang bersih dari najis sehingga aman untuk dikonsumsi.
Dalam suatu penelitian, kematian paling baik pada hewan yakni jika ia mati karena disembelih. Hewan tidak merasa tersiksa dan merasakan kematian lebih cepat dan diperlakukan dengan lebih terhormat. Masih banyak lagi hikmah yang dapat diambil dari menyembelih. Semoga bermanfaat. []Syukron Ma’mun
